Oleh Sumarni dan Hernawan Wahyudono Cilacap, Jawa Tengah (ANTARA News) - Tahun ini tak ada lagi bingkisan lebaran berisi sirup buah, roti kaleng, dan kue lebaran dari "Keluarga Cendana" untuk sejumlah keluarga di Jalan Rambutan, Tegalreja, Cilacap Selatan, Jawa Tengah. Beberapa tahun lalu, bingkisan lebaran itu mengalir dari sebuah rumah bercat putih di Jalan Rambutan bernomor 34, yaitu rumah yang dikontrak sejumlah orang berbarengan dengan ditahannya Hutomo Mandala Putra alias Tommy, putra bungsu Presiden RI periode 1966-1998, HM Soeharto, di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Batu Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Di rumah kontrakan itulah, sejumlah orang yang berkepentingan dengan Tommy acap transit. Penduduk setempat menyebutnya sebagai orang-orang dari "Keluarga Cendana", sehubungan dengan alamat bermukimnya keluarga besar HM Soeharto di Jalan Cendana Nomor 8 - 10, Menteng, Jakarta Pusat. "Saat rumah itu dikontrak kerabat Tommy, kalau lebaran warga di sini kebagian rejeki. Tetapi, setelah ia pindah ke LP Narkotika Cipinang, kami tidak lagi kecipratan," kata Abdul (50), warga setempat. Bangunan rumah milik Sumarno (48) itu model maupun ukurannya tidak jauh berbeda dengan rumah lain di sekitarnya. Rumah berhalaman cukup luas itu dipilih sebagai tempat para kerabat dan pegawai Tommy yang siap memasok kebutuhan sehari-hari Tommy selama mendekam di LP Batu Nusakambangan bisa jadi lantaran lokasinya yang tidak terlalu jauh. Berjarak tidak lebih dari dua kilometer dari Dermaga Wijayapura, pintu utama penyeberangan ke Nusakambangan, rumah yang disewa sejak November 2002 hingga 2004 itu agaknya menjadi tempat yang ideal buat mereka. Meskipun Toomy tidak pernah bersinggungan langsung dengan warga, namun mereka yang menerima bingkisan lebaran tahu bahwa semua itu datangnya dari Tommy. Oleh karena itu, begitu mereka tahu Tommy dipindah ke LP Narkotika Cipinang, Jakarta, pada 3 Maret 2006, warga tetap berharap keluarga Pak Harto tidak menghentikan kebiasaan bagi-bagi rezekinya. Selain warga sekitar Jalan Rambutan, para napi di LP Batu juga merasakan perbedaan saat merayakan lebaran tanpa kehadiran Tommy di antara mereka. Sejak kehadiran Tommy di LP Batu pada Agustus 2002, setiap lebaran para napi yang menghuni LP itu mendapat baju koko darinya. Kesan keberadaan Tommy juga dirasakan orang-orang di Rumah Makan Prapatan, Cilacap. "Sejak ada Tommy rumah makan ini sering didatangi Keluarga Cendana ataupun teman-teman dekatnya saat berkunjung ke LP Batu di Nusakambangan, bahkan tidak jarang petugas LP yang datang ke sini untuk mengambil makanan pesanan Tommy," kata Jumi, pramusaji rumah makan itu. Rumah makan yang berada di Jalan Achmad Yani Cilacap itu menjadi langganan para tamu Tommy Soeharto saat berkunjung ke Nusakambangan. Bahkan, setiap Tommy berulang tahun atau menggelar jamuan untuk para napi di LP Batu, rumah makan itulah yang biasa mengirim aneka menu makanan untuk mereka. "Biasanya para tamu atau keluarga Tommy, seperti Pak Probo, Mbak Tutut atau keluarga lainnya kalau datang ke sini memesan kepiting saus padang, udang, dan sup asparagus. Mereka juga sering membungkus beberapa menu makanan kesukaan Tommy untuk di bawa ke Nusakambangan," tuturnya. Kehadiran Tommy Soeharto di LP Batu selama kurang lebih empat tahun itu juga membuat Pulau Nusakambangan kian populer. Sebelum Tommy mendekam di LP Batu, hanya masyarakat kalangan biasa yang hilir mudik di sekitar Nusakambangan. Namun, sejak kedatangan Tommy, penduduk sekitarnya mengemukakan bahwa pulau itu kerap didatangi orang-orang penting, bahkan banyak artis sinetron turut menginjakkan kaki di "Pulau Penjara" itu. Menurut sejumlah petugas penyeberangan di Dermaga Wijayapura, sejak Tommy berada di LP Batu, beberapa artis sinetron dan model ibu kota yang wajah dan namanya tidak asing lagi bagi masyarakat umum terlihat turut menyeberang dengan "Kapal Pengayoman" yang berangkat sekitar pukul 07.00 WIB menuju Dermaga Sodong untuk menjenguk terpidana pembunuhan Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita itu. "Kami sudah sering melihat beberapa kali artis sinetron dari Jakarta yang datang untuk membesuk Tommy di LP Batu," kata seorang petugas penjaga penyeberangan Dermaga Wijayapura yang menolak disebutkan namanya. Kepindahan Tommy enam bulan lalu dari LP Batu, kata para petugas, tidak lagi terlihat pejabat-pejabat tinggi dan artis terkenal dari Jakarta berseliweran di sekitar dermaga menunggu kapal yang akan menyeberangkan mereka ke Dermaga Sodong. Selama menjalani hukuman di LP Batu Nusakambangan, Tommy Soeharto dimasukkan di kamar 17 yang berdekatan dengan kantor LP tersebut. Sejak ditinggalkan penghuninya, menurut Kepala LP Batu Nusakambangan, Sudijantodia, kamar tersebut sampai kini kosong, karena kantor LP sedang direnovasi. (*)