Jakarta (ANTARA News) - Politisi Partai Gerindra yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mempertimbangkan keluar dari partai politik jika RUU Pilkada yang mengatur kepala daerah dipilih oleh DPRD.

"Jadi ngapain main di partai politik, keluar saja. Gua keluar man dari partai politik kalau seperti begitu caranya (kepala daerah dipilih DPRD)," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Partai Gerindra yang menjadi "kendaraan politik" Ahok menjadi salah satu parpol yang mendukung pengesahan RUU Pilkada tersebut.

Ia mengatakan tidak sepakat dengan kebijakan kepala daerah dipilih oleh DPRD karena hal tersebut akan membuat kepala daerah bekerja bukan untuk melayani rakyatnya tapi malah menyenangkan anggota dewan.

Menurut dia, pihak-pihak yang menyetujui kepala daerah dipilih oleh DPRD adalah mereka yang tidak berjiwa kerakyatan.

"Buat saya ini (kepala daerah dipilih DPRD) bukan sebuah kemunduran tapi orang yang mengusulkan itu adalah mereka-mereka yang tidak berjiwa rakyat," kata dia.

Dirinya mengatakan untuk saat ini sistem pemilihan kepala daerah dengan cara dipilih langsung oleh rakyat adalah salah satu cara terbaik untuk menghasilkan seorang pemimpin.

"Di luar plus dan minusnya pemilihan kepala daerah, tetap yang terbaik ialah dipilih oleh rakyat," ujarnya.