Bekasi (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi, Jawa Barat, mengimbau para calon haji untuk teliti dalam mengecek tanggal kadaluarsa makanan yang akan mereka konsumsi.

"Calhaj harus teliti dalam mengecek batas kadaluarsa makanan seperti catering yang telah ditunjuk oleh pihak kementerian. Jangan sampai terjadi keracunan makanan," kata Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Jakarta-Bekasi, Ananto Prasetyo Hadi, di Bekasi, Senin.

Menurutnya, jemaah telah mendapatkan jatah makan sebanyak tiga kali selama di asrama, dan makanan tersebut hanya bertahan selama lima jam.

"Kita juga memiliki tim untuk menguji makanan yang dikonsumsi para jamaah agar memenuhi empat sehat lima sempurna," katanya.

Dia menjelaskan, dengan adanya batas kadaluarsa tersebut maka calhaj sebaiknya tidak menunda waktu makan.

Karena hal itu juga akan berpengaruh pada kondisi tubuh agar tetap bugar dan menghindari konsumsi makanan yang kadaluarsa.

Ananto juga mengimbau agar petugas kesehatan yang melakukan pendampingan para jamaah juga turut memantau konsumsi makanan selama di Arab Saudi.

Menurut dia, setelah keberangkatan para jemaah haji dari tanah air maka pemantauan makanan tidak dapat dilakukan seintensif selama berada di asrama embarkasi.

"Di Madinah dan di Jeddah jemaah masih mendapatkan makanan catering, tetapi di Mekah mereka mencari makanan sendiri," katanya.

Menjaga kesehatan jemaah haji tidak saja pada pemantauan konsumsi gizi pada makanan, para jemaah juga diimbau untuk mengurangi kontak fisik dengan orang asing selama berhaji.

Hal itu dilakukan untuk menghindari penularan penyakit Mers dan Ebola yang sedang menjangkit di sebagian negara di Benua Afrika.

"Jemaah juga diharapkan untuk sering mencuci tangan karena virus berbahaya itu memang menular melalui cairan tubuh," katanya.

(KR-AFR/F003)