Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat, Minggu, mendesak Korea Utara untuk membebaskan tiga warga negaranya yang ditahan, setelah Pyongyang mengatakan salah satu dari mereka akan diadili pekan ini.

Matthew Miller, yang ditahan di Korea Utara bersama dengan sesama warga AS lainnya Kenneth Bae dan Jeffrey Fowle, akan diadili pada 14 September, kata media negara Minggu, seperti dikutip AFP.

Korea Utara mengatakan pada Juni akan mengajukan Miller dan Fowle ke pengadilan dengan tuduhan yang tidak jelas terkait dengan "melakukan tindak bermusuhan."

Bae yang sakit, dia adalah warga Amerika keturunan Korea dijelaskan oleh Korut sebagai seorang Penginjil Kristen fanatik, ditangkap pada November 2012 dan kemudian dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa atas tuduhan berusaha menggulingkan pemerintah Korea Utara.

"Dari keprihatinan kemanusiaan untuk Jeffrey Fowle, Matthew Miller, dan keluarga mereka, kami meminta DPRK (Korea Utara) membebaskan mereka sehingga mereka dapat kembali pulang ke rumah," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki.

"Kami juga meminta DPRK mengampuni Kenneth Bae, memberinya amnesti khusus dan segera dibebaskan sehingga ia dapat bergabung kembali dengan keluarganya dan mengupayakan perawatan medis."

Pada 1 September, ketiga orang itu mengaku akan mendapatkan kebebasan mereka dalam satu wawancara dengan CNN.

Pada saat pemerintah Korea Utara memperhatikan masalah ini, mereka mendesak Washington untuk mengirim utusan ke negara otoriter terisolasi itu untuk merundingkan pembebasan mereka.

"Situasi saya sangat mendesak," kata Miller, yang ditangkap pada April setelah Pyongyang mengatakan ia merobek visanya di imigrasi dan menuntut suaka.

Fowle memasuki Korut pada 29 April dan ditahan setelah dilaporkan meninggalkan Alkitab di sebuah hotel.

Bae, yang ditahan di kamp kerja paksa, menderita berbagai penyakit, termasuk masalah punggung yang parah, kata para pendukungnya.

(Uu.H-AK)