Semarang (ANTARA News) - Puluhan lukisan karya ulama dan budayawan KH Achmad Mustofa Bisri atau Gus Mus dipamerkan di Balairung Universitas PGRI Semarang pada Sabtu.

Pameran lukisan karya pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, yang merupakan bagian dari rangkaian "Selamatan 70 Tahun Gus Mus" tersebut beberapa menampilkan lukisan nikotin rokok pada amplop, lukisan kanvas dan kaligrafi.

Lukisan nikotin pada amplop yang dibuat Gus Mus ketika masih merokok dipajang berjejer dalam satu bingkai. Gambar nikotin pada amplop itu antara lain berbentuk burung dan kucing, ada pula yang seperti lukisan abstrak.

Di setiap bagian samping gambar diselipkan petuah seperti "Kadang-kadang terlalu indah untuk diungkapkan", "Cahaya Kasih Tuhan menyinari hati dan memunculkan keindahan perilaku", dan "Kalau kau tak bisa menikmati keindahan. Janganlah merusaknya!"

Selain itu ada lukisan berjudul "Sujud" bergambar seorang perempuan mengenakan mukena yang sedang bersujud dipadu kaligrafi dan potret diri Gus Mus.

Ada pula lukisan Gus Mus lain yang berjudul "Alif", "Bismillah", "O, Islamku...", dan "Pencitraan", serta lukisan-lukisan yang tak diberi judul oleh sang pelukis.

Gus Mus mengatakan lukisan-lukisan itu merupakan cermin perasaan hatinya dalam menyikapi berbagai persoalan manusia.

"Terutama saat saya sakit. Saya kan tidak bisa pergi-pergi, makanya milih ngelukis untuk memanfaatkan waktu," kata Gus Mus, yang sampai sekarang masih melukis kala senggang.

Selain pameran lukisan, acara selamatan 70 tahun Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga diisi dengan pembacaan puisi.