Pemimpin NATO kecam negara Islam "barbar"
6 September 2014 05:02 WIB
Seorang jurnalis membentangkan poster saat melakukan aksi damai mengecam kebrutalan ISIS, di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (5/9). Aksi tersebut menentang dan mengutuk aksi pembunuhan terhadap dua wartawan Amerika dan menolak segala bentuk ajakan dari kelompok ISIS di Indonesia karena bertentangan dengan ajaran Islam. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Newport, Inggris (ANTARA News) - "Para pemimpin NATO mengutuk tindakan-tindakan barbar dan keji ekstrimis Negara Islam yang telah memenggal dua wartawan Amerika Serikat," kata Perdana Menteri Inggris, David Cameron, Jumat.
"Kami bersatu dalam mengutuk tindakan barbar dan keji..." katanya.
Ancaman mereka hanya akan mengeraskan tekad kita untuk membela nilai-nilai kita," kata Cameron pada hari kedua pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu.
Seorang pejabat NATO mengatakan, 28 kepala negara dan pemerintahan dari aliansi negara anggota itu pada Kamis membahas tantangan termasuk ancaman Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini kerap disebut Negara Islam (IS).
"Hari ini para pemimpin akan fokus pada respon NATO," kata pejabat itu.
Dia menambahkan bahwa para pemimpin akan fokus pada bagaimana menggunakan semua alat yang tersedia.
Satu sumber diplomatik Barat mengatakan mungkin ada koalisi militer terhadap IS, tetapi kita tidak dapat membayangkan bertindak tanpa kerangka hukum di dalam PBB.
"Kami bersatu dalam mengutuk tindakan barbar dan keji..." katanya.
Ancaman mereka hanya akan mengeraskan tekad kita untuk membela nilai-nilai kita," kata Cameron pada hari kedua pertemuan puncak Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu.
Seorang pejabat NATO mengatakan, 28 kepala negara dan pemerintahan dari aliansi negara anggota itu pada Kamis membahas tantangan termasuk ancaman Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini kerap disebut Negara Islam (IS).
"Hari ini para pemimpin akan fokus pada respon NATO," kata pejabat itu.
Dia menambahkan bahwa para pemimpin akan fokus pada bagaimana menggunakan semua alat yang tersedia.
Satu sumber diplomatik Barat mengatakan mungkin ada koalisi militer terhadap IS, tetapi kita tidak dapat membayangkan bertindak tanpa kerangka hukum di dalam PBB.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: