Ukraina dan pemberontak pro Rusia setujui perjanjian
5 September 2014 21:34 WIB
Anggota Garda Nasional berbaris saat parade militer Hari Kemerdekaan Ukraina di Kiev, Minggu (24/8). Kendaraan lapis baja dan tentara Ukraina, yang sebagian dari mereka diterjunkan ke medan perang berparade di lapangan utama Kiev Minggu kemarin, memperlihatkan pasukan militer yang diharapkan pemerintah Ukraina dapat mengalahkan separastis pro-Rusia di bagian timur. (REUTERS/Gleb Garanich)
Moskow (ANTARA News) - Ukraina dan para pemberontak pro Rusia menandatangani perjanjian mengenai gencatan senjata di wilayah bagian timur Ukraina mulai pukul 18.00 waktu setempat (pukul 23.00 WIB) Jumat, dua kantor berita Rusia melaporkan.
Belum ada konfirmasi segera mengenai persetujuan tersebut dalam perundingan di Minsk, ibu kota Belarusia, yang juga mencakup perutusan dari Rusia dan pengamat Dewan Keamanan OSCE.
Kantor berita Interfax yang mengutip satu sumber yang dekat dengan perundingan itu melaporkan persetujuan yang berisi 14 butir telah dicapai dan kantor berita RIA mengutip apa yang dikatakannya satu Twitter pemberontak yang menyebutkan persetujuan telah diteken.
Laporan itu belum dapat segera dikonfirmasi dan seorang pemimpin pemberontak Vladimir Antyufeyev mengatakan kepada kantor berita Reuters dia belum menerima informasi dari para perutusan separatis yang mengikuti pembicaraan itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pekan ini dia telah meneyetujui langkah-langkah mencapai resolusi konflik dengan Presiden Ukraina Petro Proshenko dan membahas proposal berisi tujuh butir untuk mengakhiri konflik lima bulan tersebut.
Poroshenko berjanji Kamis untuk mengumumkan gencatan senjata jika perundingan itu berlangsung di Minsk.
Dari Kiev, Ukraina Jumat dijadwalkan menuntaskan kesepakatan gencatan senjata dengan pemberontak sesudah hampir lima bulan pertempuran menewaskan sekitar 2.600 orang di bagian timur negara itu.
Pejabat mewakili Kiev, Moskow, pemberontak dan badan keamanan Eropa OSCE mengadakan pertemuan untuk membahas usul gencatan senjata itu di Minsk.
Cetak biru perdamaian itu diungkapkan pekan ini oleh Presiden Putin sesudah pembicaraan dengan Poroshenko.
Sesudah menyatakan Rusia bukan bagian dalam kemelut itu, Putin menguraikan serangkaian langkah di bawah yang Kremlin gambarkan sebagai rencana tindakan untuk mengakhiri pertumpahan darah tersebut.
Pasal utama usul Putin itu ialah:
Pertama, mengakhiri gerak serang tentara, satuan bersenjata dan kelompok milisi di Ukraina tenggara di daerah Donetsk dan Lugansk.
Kedua, menarik tentara Ukraina ke jarak yang membuatnya tak mungkin menembak daerah berpenduduk menggunakan senjata berat dan semua jenis peluncur roket.
Ketiga, mengizinkan pemantauan penuh dan terbuka antarbangsa atas keluhan gencatan senjata dan pemantauan keadaan di wilayah aman hasil gencatan senjata.
Keempat, semua penggunaan pesawat tentara tidak diizinkan di daerah warga dan penduduk di wilayah perang.
Kelima, mengatur pertukaran orang, yang ditahan secara paksa atas dasar "semua untuk semua" tanpa prasyarat.
Keenam, membuka jalur kemanusiaan untuk pengungsi dan pengiriman sarana kemanusiaan ke kota dan daerah berpenduduk di Donbass (wilayah Donetsk dan Lugansk).
Ketujuh, memungkinkan satuan datang ke permukiman rusak di wilayah Donbass untuk memperbaiki dan membangun kembali sarana serta prasarana umum dan membantu daerah itu bersiap untuk musim dingin.
Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen menyatakan siap menyambut rencana perdamaian Putin untuk Ukraina jika hal itu tulus.
"Jika pernyataan terkini Presiden Putin merupakan upaya tulus untuk menemukan jalan politik, saya akan menyambutnya, karena itulah yang kita butuhkan, upaya politik membangun," kata Rasmussen dalam jumpa pers bersama dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, di temu puncak NATO di Wales.
Belum ada konfirmasi segera mengenai persetujuan tersebut dalam perundingan di Minsk, ibu kota Belarusia, yang juga mencakup perutusan dari Rusia dan pengamat Dewan Keamanan OSCE.
Kantor berita Interfax yang mengutip satu sumber yang dekat dengan perundingan itu melaporkan persetujuan yang berisi 14 butir telah dicapai dan kantor berita RIA mengutip apa yang dikatakannya satu Twitter pemberontak yang menyebutkan persetujuan telah diteken.
Laporan itu belum dapat segera dikonfirmasi dan seorang pemimpin pemberontak Vladimir Antyufeyev mengatakan kepada kantor berita Reuters dia belum menerima informasi dari para perutusan separatis yang mengikuti pembicaraan itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pekan ini dia telah meneyetujui langkah-langkah mencapai resolusi konflik dengan Presiden Ukraina Petro Proshenko dan membahas proposal berisi tujuh butir untuk mengakhiri konflik lima bulan tersebut.
Poroshenko berjanji Kamis untuk mengumumkan gencatan senjata jika perundingan itu berlangsung di Minsk.
Dari Kiev, Ukraina Jumat dijadwalkan menuntaskan kesepakatan gencatan senjata dengan pemberontak sesudah hampir lima bulan pertempuran menewaskan sekitar 2.600 orang di bagian timur negara itu.
Pejabat mewakili Kiev, Moskow, pemberontak dan badan keamanan Eropa OSCE mengadakan pertemuan untuk membahas usul gencatan senjata itu di Minsk.
Cetak biru perdamaian itu diungkapkan pekan ini oleh Presiden Putin sesudah pembicaraan dengan Poroshenko.
Sesudah menyatakan Rusia bukan bagian dalam kemelut itu, Putin menguraikan serangkaian langkah di bawah yang Kremlin gambarkan sebagai rencana tindakan untuk mengakhiri pertumpahan darah tersebut.
Pasal utama usul Putin itu ialah:
Pertama, mengakhiri gerak serang tentara, satuan bersenjata dan kelompok milisi di Ukraina tenggara di daerah Donetsk dan Lugansk.
Kedua, menarik tentara Ukraina ke jarak yang membuatnya tak mungkin menembak daerah berpenduduk menggunakan senjata berat dan semua jenis peluncur roket.
Ketiga, mengizinkan pemantauan penuh dan terbuka antarbangsa atas keluhan gencatan senjata dan pemantauan keadaan di wilayah aman hasil gencatan senjata.
Keempat, semua penggunaan pesawat tentara tidak diizinkan di daerah warga dan penduduk di wilayah perang.
Kelima, mengatur pertukaran orang, yang ditahan secara paksa atas dasar "semua untuk semua" tanpa prasyarat.
Keenam, membuka jalur kemanusiaan untuk pengungsi dan pengiriman sarana kemanusiaan ke kota dan daerah berpenduduk di Donbass (wilayah Donetsk dan Lugansk).
Ketujuh, memungkinkan satuan datang ke permukiman rusak di wilayah Donbass untuk memperbaiki dan membangun kembali sarana serta prasarana umum dan membantu daerah itu bersiap untuk musim dingin.
Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen menyatakan siap menyambut rencana perdamaian Putin untuk Ukraina jika hal itu tulus.
"Jika pernyataan terkini Presiden Putin merupakan upaya tulus untuk menemukan jalan politik, saya akan menyambutnya, karena itulah yang kita butuhkan, upaya politik membangun," kata Rasmussen dalam jumpa pers bersama dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, di temu puncak NATO di Wales.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: