Persela tetap lolos 8 besar meskipun kalah
5 September 2014 19:43 WIB
Pesepakbola Persebaya Surabaya, Lestusen Manahati (kanan) berusaha melewati kejaran pesepakbola Persela Lamongan dalam pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2014 yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/8). (ANTARA FOTO/Suryanto/ss/mes/14)
Surabaya (ANTARA News) - Kesebelasan Persela Lamongan memastikan tetap lolos ke babak delapan besar kompetisi Indonesia Super League, meskipun pada laga terakhir babak reguler di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Jumat, kalah 1-3 dari Perseru Serui.
Tim berjuluk "Laskar Joko Tingkir" itu tetap bertahan di peringkat ke-4 klasemen akhir wilayah timur dengan nilai 28, unggul tiga angka dari PSM Makassar di urutan kelima yang pada laga terakhir juga menyerah 1-2 dari tuan rumah Mitra Kukar.
Persela menjadi tim terakhir dari wilayah timur yang mengamankan tiket babak delapan besar, mendampingi Persebaya Surabaya, Persipura Jayapura dan Mitra Kukar.
Sementara bagi Perseru, kemenangan atas tuan rumah Persela menghindarkan tim asal Papua itu dari degradasi. Perseru naik dua tingkat ke posisi ke-8 dengan nilai 23, menggusur Persiram Raja Ampat dan Persepam Madura United yang memiliki poin sama.
Tampil dengan motivasi tinggi usai mengalahkan tim tangguh Persipura Jayapura di laga sebelumnya, Persela justru bermain buruk dan sempat tertinggal 0-3 dalam waktu 20 menit.
Penyerang Perseru Jean Paul Boumsong membobol gawang Khoirul Huda saat laga baru berjalan enam menit, kemudian Arthur Bonai menggandalkan keunggulan pada menit ke-17 dan Ali Khadafi melengkapi derita Persela pada tiga menit berselang.
Tuan rumah baru bisa memperkecil ketinggalan pada menit ke-29 melalui Roman Golian, tetapi selanjutnya gagal memanfaatkan sejumlah peluang dan harus menyerah 1-3.
Laga Persela melawan Perseru sempat molor sekitar 30 menit saat memasuki babak kedua, karena muncul protes dari pemain dan ofisial tuan rumah terhadap kepemimpinan wasit Nusur Fadila.
Setelah melalui perundingan dengan pengawas pertandingan, laga kembali dilanjutkan setelah disepakati pergantian wasit. Nusur Fadila diganti wasit cadangan Suyanto.
"Kami minta maaf kepada suporter karena gagal memberikan kemenangan di laga terakhir. Seluruh pemain sudah berjuang maksimal untuk menekan, tetapi penyelesaian akhir masih buruk. Ini menjadi bahan evaluasi kami sebelum laga delapan besar," kata asisten pelatih Persela Didik Ludiyanto usai pertandingan.
Sementara pelatih Perseru Agus Setyono menyatakan bersyukur timnya bisa meraih poin maksimal dan terhindar dari degradasi, karena seluruh pemain memiliki motivasi sama untuk menang.
"Saya memang instruksikan anak-anak untuk menyerang sejak awal. Gol cepat Boumsong membuat semangat tempur pemain semakin meningkat," katanya.
Tim berjuluk "Laskar Joko Tingkir" itu tetap bertahan di peringkat ke-4 klasemen akhir wilayah timur dengan nilai 28, unggul tiga angka dari PSM Makassar di urutan kelima yang pada laga terakhir juga menyerah 1-2 dari tuan rumah Mitra Kukar.
Persela menjadi tim terakhir dari wilayah timur yang mengamankan tiket babak delapan besar, mendampingi Persebaya Surabaya, Persipura Jayapura dan Mitra Kukar.
Sementara bagi Perseru, kemenangan atas tuan rumah Persela menghindarkan tim asal Papua itu dari degradasi. Perseru naik dua tingkat ke posisi ke-8 dengan nilai 23, menggusur Persiram Raja Ampat dan Persepam Madura United yang memiliki poin sama.
Tampil dengan motivasi tinggi usai mengalahkan tim tangguh Persipura Jayapura di laga sebelumnya, Persela justru bermain buruk dan sempat tertinggal 0-3 dalam waktu 20 menit.
Penyerang Perseru Jean Paul Boumsong membobol gawang Khoirul Huda saat laga baru berjalan enam menit, kemudian Arthur Bonai menggandalkan keunggulan pada menit ke-17 dan Ali Khadafi melengkapi derita Persela pada tiga menit berselang.
Tuan rumah baru bisa memperkecil ketinggalan pada menit ke-29 melalui Roman Golian, tetapi selanjutnya gagal memanfaatkan sejumlah peluang dan harus menyerah 1-3.
Laga Persela melawan Perseru sempat molor sekitar 30 menit saat memasuki babak kedua, karena muncul protes dari pemain dan ofisial tuan rumah terhadap kepemimpinan wasit Nusur Fadila.
Setelah melalui perundingan dengan pengawas pertandingan, laga kembali dilanjutkan setelah disepakati pergantian wasit. Nusur Fadila diganti wasit cadangan Suyanto.
"Kami minta maaf kepada suporter karena gagal memberikan kemenangan di laga terakhir. Seluruh pemain sudah berjuang maksimal untuk menekan, tetapi penyelesaian akhir masih buruk. Ini menjadi bahan evaluasi kami sebelum laga delapan besar," kata asisten pelatih Persela Didik Ludiyanto usai pertandingan.
Sementara pelatih Perseru Agus Setyono menyatakan bersyukur timnya bisa meraih poin maksimal dan terhindar dari degradasi, karena seluruh pemain memiliki motivasi sama untuk menang.
"Saya memang instruksikan anak-anak untuk menyerang sejak awal. Gol cepat Boumsong membuat semangat tempur pemain semakin meningkat," katanya.
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: