Kudus (ANTARA News) - Sebanyak 1.383 atlet muda bulu tangkis dari seluruh Indonesia berebut beasiswa dari Persatuan Bulu tangkis (PB) Djarum melalui proses audisi di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah, 4--6 September.

Jumlah peserta tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu. Pada audisi 2013, atlet muda potensial 10--15 tahun yang mencoba keberuntungan berjumlah 1.038 atlet.

"Peningkatan jumlah peserta memang cukup signifikan. Yang mendaftar melalui online hampir 2.000. Namun, hingga pelaksanaan audisi, peserta yang registrasi ulang sebanyak 1.383 peserta," kata Program Direktur Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, di Kudus, Jumat.

Audisi Umum PB Djarum Beasiswa Bulu tangkis 2014 melalui empat tahap. Tahap pertama, peserta (sesuai umur) diberikan waktu bermain antara 10--15 menit. Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui teknik dasar bermain bulu tangkis.

Keputusan lolos tidaknya berdasarkan hasil pertandingan.

Tahap kedua, peserta yang menang di tahap pertama diberikan kesempatan bertanding antara 15--20 menit. Tujuannya untuk kembali melihat teknik dasar serta ditambah penguasaan lapangan dan permainan. Keputusan lolos tidaknya seperti tahap sebelumnya.

Ujian tahap tiga adalah peserta bermain bulu tangkis penuh sebanyak dua kali dengan lawan yang berbeda. Lolos tidaknya peserta berdasarkan atas penilaian teknik dasar bermain, penguasaan lapangan dan permainan, daya juang dan strategi serta cara mengatasi kesulitan.

"Pada tahap ini menang kalah tidak mutlak menentukan. Bagi peserta yang lolos tahap tiga akan masuk karantina. Namun, sebelumnya harus menjalani tahap empat yaitu tes fisik (beep test)," kata Ketua Audisi, Fung Permadi.

Sesuai dengan rencana, karatina akan dilakukan di GOR Jati, Kudus mulai 7--13 September. Selama masa karantian, PB Djarum menanggung semua akomodasi dan konsumsi.

Untuk memantau permainan peserta, PB Djarum melibatkan para pelatih maupun atlet yang saat ini masih aktif. Beberapa legenda bulu tangkis juga dilibatkan seperti Christian Hadinata, Hariyanto Arby, Hastomo Arby bahkan Susi Susanti.

Keterlibatan Susi Susanti pada audisi ini adalah yang pertama. Salah satu tujuan didatangkannya peraih emas Olimpiade 1992 itu adalah untuk mencari bibit-bibit pemain tunggal putri.