IMF setujui pinjaman 553 juta dolar untuk Yaman
3 September 2014 13:16 WIB
Pendukung kelompok Syiah Houthi berpawai dalam demo anti pemerintah di Sanaa, Rabu (27/8). (ANTARA FOTO/REUTERS/Khaled Abdullah/djo/14)
Washington (ANTARA News) - Dana Moneter Internasional pada Selasa, menyetujui pinjaman 553 juta dolar AS untuk Yaman, guna membantu negara yang sedang kesulitan itu menstabilkan kondisi keuangan dan mendorong pertumbuhannya.
Pinjaman berjangka waktu tiga tahun itu bertujuan untuk mendukung pemerintah Yaman dalam melaksanakan paket reformasi di tengah lingkungan politik dan keamanan yang menantang, karena pemerintah sedang menghadapi serangan oleh afiliasi Al-Qaeda dan pemberontakan oleh minoritas Syiah.
Reformasi juga difokuskan pada rencana yang sulit secara politik, yaitu menghilangkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang besar dalam upaya mengurangi pengurasan anggaran negara.
"Langkah pertama dalam arah ini telah diambil dan akan dilengkapi dengan transfer sosial tepat sasaran kepada orang miskin," kata IMF.
"Langkah-langkah kebijakan fiskal tambahan bertujuan untuk mengurangi defisit anggaran selama jangka menengah melalui reformasi pegawai negeri dan meningkatkan kepatuhan pajak."
Pengumuman program baru, dengan pencairan pertama sekitar 74 juta dolar AS, dilakukan ketika Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi menyetujui tuntutan pemberontak Syiah Huthi untuk mengurangi kenaikan bahan bakar minyak yang ditetapkan pada Juli sebesar 30 persen, dan mengubah pemerintahan persatuan saat ini.
Dihadapkan dengan peningkatan tekanan dari Huthi dan krisis politik yang mendalam, "Presiden telah setuju untuk terus maju dengan inisiatif dan membentuk pemerintah persatuan nasional yang baru," kata penasihat media Hadi, Fares Saqqaf kepada AFP.
(Uu.A026)
Pinjaman berjangka waktu tiga tahun itu bertujuan untuk mendukung pemerintah Yaman dalam melaksanakan paket reformasi di tengah lingkungan politik dan keamanan yang menantang, karena pemerintah sedang menghadapi serangan oleh afiliasi Al-Qaeda dan pemberontakan oleh minoritas Syiah.
Reformasi juga difokuskan pada rencana yang sulit secara politik, yaitu menghilangkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang besar dalam upaya mengurangi pengurasan anggaran negara.
"Langkah pertama dalam arah ini telah diambil dan akan dilengkapi dengan transfer sosial tepat sasaran kepada orang miskin," kata IMF.
"Langkah-langkah kebijakan fiskal tambahan bertujuan untuk mengurangi defisit anggaran selama jangka menengah melalui reformasi pegawai negeri dan meningkatkan kepatuhan pajak."
Pengumuman program baru, dengan pencairan pertama sekitar 74 juta dolar AS, dilakukan ketika Presiden Yaman Abdrabuh Mansur Hadi menyetujui tuntutan pemberontak Syiah Huthi untuk mengurangi kenaikan bahan bakar minyak yang ditetapkan pada Juli sebesar 30 persen, dan mengubah pemerintahan persatuan saat ini.
Dihadapkan dengan peningkatan tekanan dari Huthi dan krisis politik yang mendalam, "Presiden telah setuju untuk terus maju dengan inisiatif dan membentuk pemerintah persatuan nasional yang baru," kata penasihat media Hadi, Fares Saqqaf kepada AFP.
(Uu.A026)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014
Tags: