Nairobi (ANTARA News) - Pemberontak Shebab Somalia, Selasa, membisu atas nasib pemimpin mereka, sehari sesudah pesawat Amerika Serikat menyerang anggota penting pejuang terkait Al Qaida itu.
"Biarkan Amerika Serikat mengatakan telah membunuh pemimpin Shebab. Sejauh ini, Amerika Serikat hanya memberi kami desas-desus," kata pejabat tinggi Shebab kepada AFP dengan syarat tak dikenali.
Pejabat itu menolak membuat pernyataan lebih lanjut tentang nasib pemimpin kelompok tersebut, Ahmed Abdi Godane.
Pejabat pada Selasa menyatakan pasukan Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap pertemuan pejabat penting Shebab dan Godane diperkirakan berada di antara mereka.
Pentagon memastikan serangan dilakukan pada Senin terhadap pejuang garis keras itu dan sedang mengaji hasilnya.
Serangan udara Amerika Serikat di Somalia menyasar pemimpin pejuang Shebab Somalia, tapi belum jelas apakah pemimpin puncaknya tewas dalam gempuran itu, kata dua pejabat negara adidaya tersebut pada Selasa.
Perwira tentara dan sandi masih mengaji hasil serangan bom pada Senin, kata dua pejabat Amerika Serikat, yang berbicara dengan syarat tak dikenali.
Serangan itu dilancarkan secara khusus oleh pesawat dan pasukan darat tidak terlibat, kata salah satu pejabat Amerika Serikat, yang berbicara dengan syarat namanya tak disebutkan, kepada AFP.
Pejabat itu memastikan bahwa serangan tersebut ditujukan kepada Ahmed Abdi Godane, yang juga disebut Abu Zubair.
Gubernur wilayah Shabelle Hilir, Somalia selatan, Abdukadir Mohamed Nur, menyatakan sebelumnya bahwa pasukan Amerika Serikat melancarkan serangan udara besar di selatan ibu kota Somalia, Mogadishu, terhadap pertemuan tokoh penting Shebab, termasuk komandan utama pejuang tersebut, Godane.
Departemen Luar Negeri mendaftar Godane sebagai salah satu dari delapan tokoh "teror" buron dan jika dipastikan, kematiannya akan menandai kemunduran besar pasukan Shebab.
"Kami mengaji hasil serangan itu dan akan memberikan tambahan keterangan bila sesuai," kata sekretaris pers Pentagon Laksamana Muda John Kirby dalam pernyataan sebelumnya.
Pasukan gerakan khusus Amerika Serikat pada Oktober menyerang sebuah rumah di Barawe menyasar komandan utama Shebab, tapi dipaksa mundur tanpa mengambil sasaran mereka.
Pada Juli, pejabat pertahanan Amerika Serikat menyatakan penasihat tentara negara adidaya itu diam-diam bekerja di Somalia sejak 2007 dan Washington merencanakan memperluas kehadirannya di negara tersebut.
Penerjemah: Boyke Soekapdjo
Pemberontak Somalia tutup mulut soal pemimpinnya pascaserangan AS
3 September 2014 05:12 WIB
Peta negara Somalia dan Ethiopia. (istimewa)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: