Draghi dukung desakan Prancis tingkatkan permintaan Eropa
2 September 2014 07:01 WIB
Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi memberikan keterangan saat konferensi pers bulanan ECB di Frankfurt, Jerman, Kamis (7/8). Bank Sentral Eropa tidak mengubah tingkat suku bunga Kamis kemarin, menunda diberlakukannya kebijakan baru sementara mereka mempersiapkan peluncuran dana segar untuk bank-bank bulan depan dengan harapan dapat mengangkat inflasi dari tingkat paling rendah. (REUTERS/Ralph Orlowski)
Paris (ANTARA News) - Presiden Prancis Francois Hollande dan Kepala Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi telah sepakat bahwa permintaan Eropa harus ditingkatkan untuk mencegah risiko deflasi, pejabat Prancis mengatakan Senin.
Kedua pria, yang bertemu pada Senin di Paris untuk melakukan pembicaraan, sama-sama merasa "khawatir tentang pertumbuhan dan inflasi" di Eropa dan yakin bahwa permintaan harus ditingkatkan, pejabat menambahkan, lapor AFP.
Kepala bank sentral menyambut kesediaan Prancis untuk meningkatkan pertumbuhan melalui reformasi struktural sebagai bagian dari paket reformasi bekerja sama dengan para pengusaha, menurut Elysee.
Pertemuan itu dilakukan ketika Draghi berada di bawah tekanan karena inflasi di zona euro terus jatuh menjadi 0,3 persen pada Agustus, menetapkan lonceng kekhawatiran menjelang pertemuan penting ECB pada Kamis.
Draghi sebelumnya telah berbicara melalui telepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, juru bicaranya menegaskan.
Mingguan Der Spiegel Jerman mengklaim bahwa ia ingin tahu "apa yang dia (Draghi) maksudkan" ketika ia mengatakan kepada sebuah pertemuan di Jackson Hole di AS bahwa ia siap untuk "lebih menyesuaikan" kebijakan moneter. Berlin kemudian membantah bahwa Draghi telah dicaci maki oleh kanselir.
Beberapa menafsirkan komentarnya sebagai petunjuk Eropa mengurangi pembatasan pada belanja publik, tetapi Jerman, yang menganut ortodoksi moneter, mencoba untuk menekan, karena Menteri Keuangan Wolfgang Schuble mengatakan pidato itu telah "ditafsirkan secara berlebihan".
Di Prancis, yang telah lama mendorong pendekatan pertumbuhan untuk menyeret Eropa keluar dari krisis, komentar-komentar itu muncul pada waktu yang sensitif di tengah-tengah perdebatan politik utama seputar penghematan.
Penerjemah: Apep Suhendar
Kedua pria, yang bertemu pada Senin di Paris untuk melakukan pembicaraan, sama-sama merasa "khawatir tentang pertumbuhan dan inflasi" di Eropa dan yakin bahwa permintaan harus ditingkatkan, pejabat menambahkan, lapor AFP.
Kepala bank sentral menyambut kesediaan Prancis untuk meningkatkan pertumbuhan melalui reformasi struktural sebagai bagian dari paket reformasi bekerja sama dengan para pengusaha, menurut Elysee.
Pertemuan itu dilakukan ketika Draghi berada di bawah tekanan karena inflasi di zona euro terus jatuh menjadi 0,3 persen pada Agustus, menetapkan lonceng kekhawatiran menjelang pertemuan penting ECB pada Kamis.
Draghi sebelumnya telah berbicara melalui telepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, juru bicaranya menegaskan.
Mingguan Der Spiegel Jerman mengklaim bahwa ia ingin tahu "apa yang dia (Draghi) maksudkan" ketika ia mengatakan kepada sebuah pertemuan di Jackson Hole di AS bahwa ia siap untuk "lebih menyesuaikan" kebijakan moneter. Berlin kemudian membantah bahwa Draghi telah dicaci maki oleh kanselir.
Beberapa menafsirkan komentarnya sebagai petunjuk Eropa mengurangi pembatasan pada belanja publik, tetapi Jerman, yang menganut ortodoksi moneter, mencoba untuk menekan, karena Menteri Keuangan Wolfgang Schuble mengatakan pidato itu telah "ditafsirkan secara berlebihan".
Di Prancis, yang telah lama mendorong pendekatan pertumbuhan untuk menyeret Eropa keluar dari krisis, komentar-komentar itu muncul pada waktu yang sensitif di tengah-tengah perdebatan politik utama seputar penghematan.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: