Sampit (ANTARA News) - Kabut asap tipis diduga hasil kebakaran hutan dan lahan mulai menyelimuti Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dengan jarak pandang antara 400--500 meter.

"Kabut asap yang menyelimuti kota Sampit dan sekitarnya berlangsung sejak Senin dini hari hingga pukul 07.30 WIB," kata Heriyanto seorang warga Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotim, di Sampit Senin.

Saputan kabut asap tipis yang menyelimuti Kota Sampit tersebut sudah terjadi dalam sepekan terakhir.

Meski kabut asap tipis hanya terjadi di pagi hari, kondisi tersebut mengganggu aktivitas warga, selain jarak pandang yang terbatas aroma menyengat juga mengganggu pernapasan.

Menurut Heriyanto, sejak dua bulan terakhir wilayah Kabupaten Kotim tidak di guyur hujan, terik matahari dan suhu udara yang panas dimanfaatkan sejumlah warga untuk membukan lahan pertanian dengan cara membakar.

"Kepulan asap tampak dari kejahuan, dan jika dilihat dari posisinya kebakaran hutan dan lahan tersebut berada dipinggiran Kota Sampit," katanya.

Sementara, sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah Mochtar mengatakan, berdasarkan data sipongi melalui satelit National Oceanic Atmospheric Administration (NOAA-18), hingga 26 Agustus 2014 lalu titik panas di wilayah Kalteng terpantau ada sebanyak 46 titik.

"Titik panas yang terpantau satelit NOAA-18 tersebut tersebar di beberapa kabupaten yang ada di wilayah Kalteng," terangnya.

Di wilayah Kabupaten Kotim ada sebanyak Sembilan titik panas, Kotawaringin Barat, delapan titik, Lamandau, delapan titik, Sukamara enam titik, Seruyan empat titik, Kapuas tiga titik, Kota Palangka Raya tiga titik, Barito Timur satu titik dan Kabupaten Murung Raya satu titik.