Industri manufaktur mikro Riau tumbuh 5,0 persen
30 Agustus 2014 21:23 WIB
ilustrasi Pekerja menata tekstil di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Jumat (3/1). Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Industri tekstil dan Produk Tekstil (TPT) akan mengalami pertumbuhan ekspor secara signifikan pada 2014, hal itu disebabkan ekonomi di negara maju akan mengalami perbaikan sehingga mempengaruhi penjual TPT dalam negeri ke negara tersebut. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik menyatakan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Riau pada triwulan II tumbuh sebesar 5,0 persen terhadap triwulan I/2014.
"Pertumbuhan terbesar terjadi pada jenis industri pakaian Jadi dengan pertumbuhan sebesar 15,69 persen, diikuti oleh jenis industri furnitur dengan pertumbuhan sebesar 10,42 persen pada posisi kedua," kata Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsad di Pekanbaru, Sabtu.
Apabila dibandingkan dengan triwulan II-2013, pertumbuhan produksi IMK Riau pada triwulan II tahun ini tumbuh sebesar 6,52 persen. Pertumbuhan terbesar terjadi pada jenis industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki sebesar 26,85 persen, diikuti oleh jenis industri Pakaian Jadi dengan pertumbuhan sebesar 12,55 persen pada posisi kedua.
Sementara itu, produksi industri manufaktur besar dan sedang di Provinsi Riau pada triwulan II mengalami pertumbuhan sebesar 0,84 persen terhadap triwulan I/2014. "Hal ini dipengaruhi meningkatnya produksi industri makanan yang naik sebesar 6,62 persen," katanya.
Ia menjelaskan, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II/2014 terhadap Triwulan II tahun 2013 (y-on-y) mengalami pertumbuhan, yaitu sebesar 5,60 persen. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan produksi dari jenis industri karet, barang dari karet dan plastik yang naik sebesar 27,65 persen.
Menurut dia, kondisi tersebut menunjukkan bahwa pada triwulan I/2014 perekonomian di Provinsi Riau khususnya pada sektor industri manufaktur mengalami peningkatan produksi daripada periode sebelumnya, dimana pertumbuhan pada triwulan sebelumnya adalah sebesar 2,60 persen.
Pertumbuhan di Riau tercatat lebih besar dibandingkan keadaan Nasional pada periode yang sama juga terjadi pertumbuhan produksi, yaitu sebesar 2,34 persen.
Meski begitu, ia mengatakan pada triwulan II tahun 2014 terdapat jenis industri yang pertumbuhan produksinya negatif, yaitu jenis industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (Manufacture of rubber and plastic products) yang turun sebesar -2,56 persen.
Industri Makanan pada triwulan II tahun 2014 ini mengalami pertumbuhan dengan laju sebesar 6,62 persen. Salah satu jenis produk dari jenis industri ini adalah minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
"Keadaan yang sama juga pada level Nasional dimana juga mengalami pertumbuhan dengan nilai sebesar 7,36 persen," katanya.
Sementara itu jenis industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik pada triwulan II tahun 2014 di Provinsi Riau mengalami penurunan produksi yaitu sebesar -2,56 persen. Pada triwulan II/2014 untuk tingkat nasional, jenis industri ini juga mengalami penurunan produksi yaitu sebesar -3,98 persen
(F012/N002)
"Pertumbuhan terbesar terjadi pada jenis industri pakaian Jadi dengan pertumbuhan sebesar 15,69 persen, diikuti oleh jenis industri furnitur dengan pertumbuhan sebesar 10,42 persen pada posisi kedua," kata Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsad di Pekanbaru, Sabtu.
Apabila dibandingkan dengan triwulan II-2013, pertumbuhan produksi IMK Riau pada triwulan II tahun ini tumbuh sebesar 6,52 persen. Pertumbuhan terbesar terjadi pada jenis industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki sebesar 26,85 persen, diikuti oleh jenis industri Pakaian Jadi dengan pertumbuhan sebesar 12,55 persen pada posisi kedua.
Sementara itu, produksi industri manufaktur besar dan sedang di Provinsi Riau pada triwulan II mengalami pertumbuhan sebesar 0,84 persen terhadap triwulan I/2014. "Hal ini dipengaruhi meningkatnya produksi industri makanan yang naik sebesar 6,62 persen," katanya.
Ia menjelaskan, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan II/2014 terhadap Triwulan II tahun 2013 (y-on-y) mengalami pertumbuhan, yaitu sebesar 5,60 persen. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan produksi dari jenis industri karet, barang dari karet dan plastik yang naik sebesar 27,65 persen.
Menurut dia, kondisi tersebut menunjukkan bahwa pada triwulan I/2014 perekonomian di Provinsi Riau khususnya pada sektor industri manufaktur mengalami peningkatan produksi daripada periode sebelumnya, dimana pertumbuhan pada triwulan sebelumnya adalah sebesar 2,60 persen.
Pertumbuhan di Riau tercatat lebih besar dibandingkan keadaan Nasional pada periode yang sama juga terjadi pertumbuhan produksi, yaitu sebesar 2,34 persen.
Meski begitu, ia mengatakan pada triwulan II tahun 2014 terdapat jenis industri yang pertumbuhan produksinya negatif, yaitu jenis industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (Manufacture of rubber and plastic products) yang turun sebesar -2,56 persen.
Industri Makanan pada triwulan II tahun 2014 ini mengalami pertumbuhan dengan laju sebesar 6,62 persen. Salah satu jenis produk dari jenis industri ini adalah minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
"Keadaan yang sama juga pada level Nasional dimana juga mengalami pertumbuhan dengan nilai sebesar 7,36 persen," katanya.
Sementara itu jenis industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik pada triwulan II tahun 2014 di Provinsi Riau mengalami penurunan produksi yaitu sebesar -2,56 persen. Pada triwulan II/2014 untuk tingkat nasional, jenis industri ini juga mengalami penurunan produksi yaitu sebesar -3,98 persen
(F012/N002)
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: