New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data positif sentimen konsumen AS mengimbangi laporan konsumsi pribadi yang mengecewakan.

Pengeluaran konsumsi pribadi AS turun 0,1 persen pada Juli, penurunan pertama sejak Januari, ketika pendapatan pribadi naik 0,2 persen pada Juli menyusul kenaikan 0,5 persen pada Juni, kata Departemen Perdagangan, lapor Xinhua.

Namun, sentimen konsumen AS melonjak ke tingkat tertinggi dalam tujuh tahun. Angka akhir indeks sentimen konsumen The Thomson Reuters/University of Michigan tercatat 82,5 pada Agustus dari 81,8 pada Juli, mengalahkan ekspektasi pasar.

Selain itu, data pertumbuhan ekonomi AS yang dirilis pada Kamis (28/8) juga menambah kekuatan greenback. Produk domestik bruto (PDB) riil AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 4,2 persen pada kuartal kedua, menurut data direvisi yang dirilis oleh Departemen Perdagangan. Angka tersebut lebih tinggi dari estimasi awal departemen untuk pertumbuhan 4,0 persen dan mengalahkan ekspektasi analis.

Euro sedikit melemah terhadap dolar sebelum pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan minggu depan. Para analis yakin ECB tidak mungkin lebih melonggarkan kebijakan moneternya setelah data resmi menunjukkan inflasi zona euro mencapai 0,3 persen pada Agustus, sejalan dengan ekspektasi pasar.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,3134 dolar dari 1,3183 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6563 dolar dari 1,6587 dolar. Dolar Australia merosot ke 0,9334 dolar dari 0,9355 dolar.

Dolar dibeli 104,10 yen Jepang, lebih tinggi dari 103,67 yen dari sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9184 franc Swiss dari 0,9150 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,0872 dolar Kanada dari 1,0852 dolar Kanada.


Penerjemah: Apep Suhendar