Harga emas turun karena dolar AS menguat
30 Agustus 2014 05:37 WIB
Fluktuasi Harga Emas. Seorang karyawan menunjukkan emas batangan yang dijual sebagai investasi di sebuah toko emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (19/8). Fluktuasi harga emas yang terjadi sejak sebulan lalu membuat penjualan emas di kawasan tersebut turun terutama emas batangan yang berada di kisaran Rp. 497 hingga 530 ribu rupiah per gram untuk emas lokal dan Antam. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS tetap kuat meskipun terjadi perlambatan pengeluaran konsumen dan meningkatnya ketegangan di Ukraina.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan tiga dolar AS, atau 0,23 persen, menjadi menetap di 1.287,4 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Kontrak emas Desember turun dari harga penyelesaian tertinggi dalam enam pada Jumat, karena dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang utama, setelah rilis data ekonomi dari Eropa dan Jepang lemah.
Indeks dolar AS ICE, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang rival, berdiri di 82,5260 pada Jumat, naik dari 82,4770 sehari sebelumnya.
Di akhir perdagangan New York pada Jumat, euro jatuh ke 1,3134 dolar dari 1,3183 dolar di sesi sebelumnya. Karena emas diperdagangkan dalam dolar, menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Sementara itu, emas melepaskan beberapa kerugiannya karena ketegangan baru di Ukraina terus membebani pasar, menopang permintaan "safe haven".
Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 11,7 sen, atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 19,492 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 0,5 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 1.424,7 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan tiga dolar AS, atau 0,23 persen, menjadi menetap di 1.287,4 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Kontrak emas Desember turun dari harga penyelesaian tertinggi dalam enam pada Jumat, karena dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang utama, setelah rilis data ekonomi dari Eropa dan Jepang lemah.
Indeks dolar AS ICE, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang rival, berdiri di 82,5260 pada Jumat, naik dari 82,4770 sehari sebelumnya.
Di akhir perdagangan New York pada Jumat, euro jatuh ke 1,3134 dolar dari 1,3183 dolar di sesi sebelumnya. Karena emas diperdagangkan dalam dolar, menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.
Sementara itu, emas melepaskan beberapa kerugiannya karena ketegangan baru di Ukraina terus membebani pasar, menopang permintaan "safe haven".
Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 11,7 sen, atau 0,6 persen, menjadi ditutup pada 19,492 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 0,5 dolar AS, atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 1.424,7 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: