Denpasar, Bali (ANTARA News) - PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku tidak khawatir rencana pencabutan subsidi BBM akan mempengaruhi penjualan kendaraan-kendaraan roda empat yang mereka sediakan.

Direktur Penjualan dan Layanan Purnajual HPM, Jonfis Fandy, mengatakan hal tersebut di sela-sela berlangsungnya uji kendara varian terbaru lini hatchback andalan mereka, All New Jazz, di Denpasar, Bali.

"Untuk periode waktu tertentu mungkin ada gegar di masyarakat, tapi biasanya cuma sebentar kemudian normal lagi," katanya.

Jonfis memperkirakan periode waktu kekagetan masyarakat atas harga baru BBM tersebut hanya berlangsung selama kurang lebih tiga bulan.

"Biasanya cuma tiga bulan," ujarnya.

Selain itu, Jonfis meyakini bahwa pemilik kendaraan roda empat sesungguhnya memiliki pemahaman lebih baik atas kemampuan mereka membeli BBM untuk mobilnya.

Oleh karena itu, ia mengaku tidak khawatir bahwa pencabutan subsidi BBM akan mempengaruhi penjualan Honda.

Meski demikian Jonfis menyadari bahwa kenaikan harga BBM hanya akan berpengaruh terhadap penjualan kepada konsumen yang sudah memiliki mobil pertama mereka dan tengah mencari mobil kedua atau ketiga.

"Terutama akan berpengaruh terhadap mereka yang bukan pencari mobil pertama, yang sudah dan masih punya mobil itu.

"Sementara kalau untuk pembeli mobil pertama, tidak akan terlalu terpengaruh, karena mereka juga memang melihat aspek kebutuhan," katanya.(*)