Bacan (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan ingin menjadikan Pulau Bacan, Maluku Utara, sebagai pusat perikanan ke lima terbesar di Indonesia timur mengingat potensi hasil lautnya melimpah namun belum mampu dioptimalkan.

"Bacan saya dengar memiliki potensi perikanan yang luar biasa. Untuk itu perlu kita kembangkan agar bisa memberi keuntungan bagi nelayan setempat," kata Dahlan saat meresmikan pabrik es PT. Perikanan Nusantara (Persero) di Bacan, Halmahera Selatan, Maluku, Utara, Jumat.

Hadir dalam acara itu Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, Bupati Halmahera Selatan Muhammad Kasuba, serta Direktur Utama PT Perikanan Nusantara Abdussalam Konstituanto.

Menurut Dahlan, Bacan akan dikembangkan sebagai pusat perikanan di Indonesia timur setelah Bitung, Ambon, Benoa, dan Sorong.

Kelima daerah itu, selama ini memang sudah dikenal sebagai pusat penangkapan ikan besar di Indonesia timur sehingga akan terus didorong.

Untuk mendukung kemajuan sektor perikanan di Bacan, pihaknya sudah minta kepada direksi PT Perikanan Nusantara membangun pabrik es batu untuk membantu nelayan.

"Dengan adanya pabrik es batu ini diharapkan ikan tangkapan nelayan tetap segar sehingga memiliki nilai jual tinggi," katanya.

Dahlan mengatakan, pihaknya siap membantu dan mendukung nelayan di Bacan untuk mengoptimalkan hasil tangkapan termasuk akan menyiapkan kapal yang lebih modern.

Dikatakan menteri, nelayan nanti juga akan dibekali dengan teknologi canggih sehingga dapat menentukan di mana lokasi tangkapan yang banyak ikannya.

"Dengan adanya teknologi itu nelayan bisa berlayar ke lokasi yang banyak ikan. Jangan seperti sekarang nelayan berlayar tapi ke lokasi yang ikannya sedikit," kata Dahlan.

Dirut Abdussalam mengatakan pabrik es yang kapasitas 20 ton per hari itu merupakan upaya persero untuk mendukung nelayan setempat pascapenangkapan ikan.

Pabrik es tersebut, sebenarnya bukan pabrik baru tapi menghidupkan kembali setelah tak beroperasi saat kerusuhan 2008.

Perseroan menilai Bacan akan bisa menjadi pusat perikanan andal di Indonesia timur selain empat yang sudah ada.

"Kita tentu akan terus mengembangkan wilayah ini menjadi tempat penangkapan ikan modern dan maju. Sekalipun memang butuh waktu untuk itu," katanya.
(A025/M026)