Tokyo (ANTARA News) - Daimler yang menjadi penguasa saham Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) memilih produksi dan mengimpor truk medium Fuso berkapasitas (GVW) 25 ton dari India dibandingkan merakitnya di Indonesia, terkait strategi global perusahaan itu.

"Indonesia dan India merupakan basis produksi terbesar di luar Jepang," kata Senior Vice President Head of Operations Trucks & Buses, Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC), Yoshiro Motoyama ketika menerima kunjungan sejumlah wartawan Indonesia di Pabrik Kawasaki, Jepang.

Namun untuk memperkuat pasar medium truk di Indonesia, Daimler, diakuinya, memilih untuk mengimpor medium truk Fuso FJ2523 dan FJ2528 dengan kapasitas (GVW) 25 ton dari India.

Truk medium yang akan diluncurkan di Indonesia pada September 2014 itu, diproduksi oleh Daimler India Commercial Vehicle Pvt Ltd, dan akan diimpor secara utuh (CBU) ke Indonesia.

"Strategi global kami (Daimler) menjadikan India sebagai salah satu basis produksi untuk mendukung tujuan Fuso menjadi pemimpin pasar truk di Asia," kata Motoyama.

Truk medium 6x2 dengan GVW 25-26 ton itu untuk memperkuat pasar truk medium Fuso di Indonesia, yang mulai dikuasai Hino.

"Kami yakin bisa bersaing dengan kompetitor," kata Kepala Pemasaran MFTBC PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Daigo Fukumoto.

Truk tersebut memiliki teknologi "fuel supply" dari Daimler yaitu "unitized injection" yang mampu memasok BBM ke mesin secara efisien, di saat pesaing masih mempertahankan "common rail."

Selain itu truk itu memiliki tenaga maksimum hingga 230 PS pada 2.200 RPM dan torsi maksimum 83 Kgm pada 1.200-1.600 RPM untuk FJ2523 yang menyasar pasar logistik dan transportasi.

Sedangkan untuk FJ2528 yang menyasar pasar truk mixer (pengaduk semen) tenaga mesin yang dihasilkan bisa mencapai 280 PS/2200 RPM, dengan torsi maksimum 112 Kgm/1.200-1.600 RPM.