Timika, Papua (ANTARA News) - Warga Timika, Papua, terkagum-kagum sekaligus takjub menyaksikan atraksi dua pesawat tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30MKI Flankers dengan suara meraung-raung saat bermanuver di atas langit kota itu, Kamis.


Dibandingkan pesawat tempur lain TNI AU, raungan mesin Su-27/30MKI Flankers memang jauh lebih menggetarkan dan "dalam". Kedua mesinnya sangat bertenaga dengan ukuran yang jauh lebih besar, bahkan ketimbang mesin F-16 Fighting Falcon sekalipun.

"Ini ada apa, koq ada pesawat tempur terbang di Timika. Selama ini saya belum pernah menyaksikan atraksi pesawat tempur seperti ini di Timika," kata Marsianus, salah seorang warga yang bermukim di kawasan Koperapoka, Timika.

Perwira Kosekhanudnas IV Biak, Letnan Kolonel Elektronika Lilik Irianto, di Timika, Kamis, mengatakan, atraksi dua pesawat tempur Su-27 Flankers dari Skuadron Udara 11 TNI AU itu bagian dari simulasi latihan Komando Pertahanan Udara Nasional Sektor IV yang berpusat di Biak.

Dalam latihan itu, disimulasikan ada pesawat terbang musuh (pesawat C-130 Hercules) tertangkap Satuan Radar 243 Timika memasuki wilayah udara Indonesia di sekitar Timika untuk menyerang area obyek vital nasional, PT Freeport Indonesia.

Saat pesawat musuh tersebut sudah teridentifikasi maka dalam jarak sekitar lima kilometer pasukan Detasemen Pertahanan Udara Komando Pasukan Khas TNI AU mencegat dengan menembakkan rudal QW.

Namun pesawat musuh tersebut mampu meloloskan diri dan selanjutnya menembaki sejumlah objek vital di area PT Freeport.

Menyikapi itu, Kohanudnas memerintahkan dua pesawat tempur Flankers yang ada di Biak yaitu Sukhoi-27 dan Su-30MKI untuk mengusir pesawat terbang musuh itu.

Dalam latihan tersebut juga dilibatkan satuan-satuan terkait lainnya dan komponen cadangan, di antaranya Kodim 1710/Mimika untuk mengvakuasi warga, polisi, Pemadam Kebakaran, pihak pengelola Bandara Timika, petugas medis dari RSUD, dan lainnya.

Menurut Irianto, selama latihan simulasi, Su-27 dan Su-30MKI itu melakukan tujuh kali running atau manuver. Padahal sesuai rencana semula, Flankers itu hanya dua kali manuver di atas langit Kota Timika.

"Ini suatu kebijaksanaan untuk masyarakat Timika. TNI AU melakukan itu untuk memberikan 'hiburan' kepada warga Timika mengingat selama 10 tahun berdirinya Kosekhanudnas IV ini baru pertama kali pesawat tempur terbang ke Timika," ujar dia.

Usai melakukan latihan simulasi, kedua Flankers itu langsung kembali ke Pangkalan Utama TNI AU Biak.

Sebelum melakukan latihan di Timika, Kosekhanudnas IV juga menggelar latihan serupa di Jayapura.