Presiden-Sekjen PBB diskusikan perkembangan Gaza
29 Agustus 2014 01:13 WIB
Presiden Sambut Sekjen PBB Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyambut Sekjen PBB Ban Ki Moon saat mengadakan pertemuan di Nusa Dua, Bali, Kamis (28/8).(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mendisukusikan perkembangan situasi Gaza dalam pertemuan bilateral keduanya di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
"Sekjen PBB memberikan apresiasi yang sangat mendalam kepada Presiden yang selama ini telah menyuarakan secara lugas, tegas, dan terbuka agar konflik di Gaza segera dihentikan," kata Menteri Luar Negara Marty Natalegawa selepas pertemuan bilateral Presiden Yudhoyono dengan Ban Ki-moon.
Marty mengatakan Presiden Yudhoyono mengapresiasi upaya Sekjen PBB, dan kedua pemimpin itu berharap gencatan senjata yang telah dicapai beberapa hari ini di Gaza dapat dipertahankan dan akar masalah harus diatasi, termasuk blokade terhadap Gaza.
Kedua pimpinan, lanjut Marty, juga mendisukusikan kemampuan masyarakat Gaza untuk menumbuhkembangkan perekonomian dan menyampaikan keprihatinan mereka atas keamanan dari Israel.
Selain mendiskusikan perkembangan Gaza, pertemuan bilateral itu juga membahas situasi kawasan Asia Tenggara dan kepemimpinan Presiden Yudhoyono di kerangka kawasan Asia Tenggara.
"Keduanya juga mendiskusikan perkembangan di Suriah dan Irak dan juga peranan Presiden di bidang MDG 2015," tutur Marty.
Pertemuan bilateral itu dilakukan di sela-sela rangkaian Pertemuan ke-6 Forum Global Aliansi Peradaban PBB di Nusa Dua Bali.
Aliansi Peradaban PBB dibentuk oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada 14 Juli 2005. Aliansi itu bertujuan menjembatani jurang antara Islam dan Barat serta membangun kemauan politik dan aksi bersama untuk menghadapi prasangka, mispersepsi, dan menolak ekstrimisme dalam masyarakat.
Aliansi Peradaban PBB itu memiliki empat pilar tindakan yaitu pendidikan, kepemudaan, media, dan migrasi.
"Sekjen PBB memberikan apresiasi yang sangat mendalam kepada Presiden yang selama ini telah menyuarakan secara lugas, tegas, dan terbuka agar konflik di Gaza segera dihentikan," kata Menteri Luar Negara Marty Natalegawa selepas pertemuan bilateral Presiden Yudhoyono dengan Ban Ki-moon.
Marty mengatakan Presiden Yudhoyono mengapresiasi upaya Sekjen PBB, dan kedua pemimpin itu berharap gencatan senjata yang telah dicapai beberapa hari ini di Gaza dapat dipertahankan dan akar masalah harus diatasi, termasuk blokade terhadap Gaza.
Kedua pimpinan, lanjut Marty, juga mendisukusikan kemampuan masyarakat Gaza untuk menumbuhkembangkan perekonomian dan menyampaikan keprihatinan mereka atas keamanan dari Israel.
Selain mendiskusikan perkembangan Gaza, pertemuan bilateral itu juga membahas situasi kawasan Asia Tenggara dan kepemimpinan Presiden Yudhoyono di kerangka kawasan Asia Tenggara.
"Keduanya juga mendiskusikan perkembangan di Suriah dan Irak dan juga peranan Presiden di bidang MDG 2015," tutur Marty.
Pertemuan bilateral itu dilakukan di sela-sela rangkaian Pertemuan ke-6 Forum Global Aliansi Peradaban PBB di Nusa Dua Bali.
Aliansi Peradaban PBB dibentuk oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada 14 Juli 2005. Aliansi itu bertujuan menjembatani jurang antara Islam dan Barat serta membangun kemauan politik dan aksi bersama untuk menghadapi prasangka, mispersepsi, dan menolak ekstrimisme dalam masyarakat.
Aliansi Peradaban PBB itu memiliki empat pilar tindakan yaitu pendidikan, kepemudaan, media, dan migrasi.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: