Guiyang (ANTARA News) - Delapan orang dikonfirmasi tewas dan 17 orang lagi masih belum ditemukan setelah tanah longsor menghancurkan satu desa di Provinsi Guizhou, Tiongkok Baratdaya, Rabu malam (27/8).

Tanah longsor terjadi di Desa Yingping di Kota Fuquan pada pukul 20.30 waktu setempat, melukai 22 orang dan merobohkan 77 rumah selain orang yang tewas dan hilang tersebut, kata petugas pertolongan.

"Listrik tiba-tiba padam, jadi kami meraba-raba untuk keluar rumah dalam kegelapan. Rumah tertimbun saat saya bergegas ke luar, dan Tan --yang berada di belakang saya-- tak berhasil," kata Zeng Shuping, seorang warga desa, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.

Separuh dari bukit kecil setinggi 600 meter rontok dan menimbun sebagian besar desa di kaki bukit itu, kata petugas pertolongan.

Warga mengatakan desa tersebut dihuni kebanyakan oleh anak kecil dan orang tua ketika tanah longsor menimbun, sebab banyak warga desa telah pindah ke kota untuk bekerja.

Tanda kehidupan telah dideteksi di bawah timbunan tanah, sehingga mendorong petugas pertolongan untuk menghindari penggunaan mesin besar, karena khawatir itu bisa melukai penyintas, kata Wang Xuejun, seorang perwira polisi paramiliter yang mengawasi upaya pertolongan.

(C003)