Pekanbaru (ANTARA News) - Seorang wartawan Harian Tribun Pekanbaru, Riau, Grup Kompas, Riki Suardi, dirampok dua pria tak dikenal saat pulang dinas di kantornya yang berlokasi di Jalan Harapan Raya, Pekanbaru.

"Kejadiannya Selasa (26/8) dini hari sekitar jam 01.30 WIB," kata Riki, Rabu.

Dia menceritakan, kronologi kejadian berawal ketika dirinya hendak pulang dari kantor usai mejalankan dinas jaga tengah melam.

Menurut dia, ketika itu cuaca hujan ringan dan dia berkemas menggenakan mantel serta meletakkan barang-barang seperti dua unit telepon genggam dan baju ke dalam bagasi motor.

"Saya pakai mantel celana, dan pakai jaket. Baju saya buka dan dua handphone merk Samsung saya masukkan ke dalam jok motor," katanya.

Waktu itu, Riki menyatakan kemudian bergegas menuju ke arah rumahnya yang berada di Jalan Cipta Karya atau sekitar 15 kilometer dari kantor, dengan melewati rute yang biasa dia lalui.

"Dari Jalan Harapan Raya, saya kemudian menuju Jalan Jenderal Sudirman dan ke Jalan Nangka. Waktu itu memang ada kendaraan di belakang saya, namun saya tidak curiga," katanya.

Sampai dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan M Amin, lanjut dia, kemudian dua orang yang mengendarai satu sepeda motor jenis bebek memepet.

Riki mengaku sempat menegur kedua pria tak dikenal itu, namun dibalas dengan ancaman mengingat seorang di antaranya tampak mengeluarkan senjata tajam (pisau).

Melihat situasi mengancam, Riki mengaku kemudian mencoba menghindar dan lari ke arah sebuah warung yang berjarak tidak jauh.

"Saya sempat mencari batu, kayu untuk melawan. Tapi tidak ketemu makanya lari minta tolong sama warga yang ada di warung. Saat itu mereka kemudian mencoba mengejar pelaku namun sudah tidak ada lagi," katanya.

Saat itu juga, Riki kemudian mendatangi Polsek Tampan untuk melaporkan kejadian yang dialaminya.

"Saya mendatangi polsek engan berjalan kaki karena tidak ada warga yang mau menolong untuk mengantarkan saya," katanya.

Hari ini, demikian Riki, pihaknya juga telah kembali memberikan keterangan ke kepolisian seputar kejadian itu dan berharap aparat dapat segera menangkap pelaku kejahatan tersebut.

Situasi tidak nyaman di Pekanbaru akibat maraknya tindak kejahatan di jalanan dirasakan warga sudah sejak lama.

Sebelumnya Afif (18), pelajar, warga Jalan Garuda Sakti juga sempat mengalami kejadian serupa.

Anak seorang wartawan Kantor Berita Antara Biro Riau itu sempat diancam juga menggunakan senjata tajam oleh pelaku tak dikenal.

"Dan itu sudah dua kali terjadi pada anakku," kata Taufan Razzak, ayah dari Afif.