New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS terus menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena data barang tahan lama manufaktur dan kepercayaan konsumen AS mengalahkan ekspektasi.

Kurs spot indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik ke tingkat tertinggi dalam hampir setahun dan diperdagangkan sekitar 82,6.

Pesanan baru untuk barang tahan lama manufaktur pada Juli meroket 22,6 persen, didorong oleh lonjakan 318 persen dalam pesanan untuk pesawat komersial, kata Departemen Perdagangan AS, Selasa. Kenaikan ini merupakan yang terbesar sejak 1992 dan jauh melebihi ekspektasi analis.

Indeks Kepercayaan Konsumen, The Conference Board, mencapai level tertinggi sejak Oktober 2007 pada Juli, meningkat lebih lanjut menjadi 92,4 pada Agustus.

Selain itu, harga rumah AS terus meningkat pada Juni tetapi pada kecepatan yang lebih lambat, menurut sebuah survei yang dirilis Selasa oleh S&P Dow Jones Indeks untuk Indeks Harga Rumah S&P/Case-Shiller.

Laporan lain oleh Badan Pembiayaan Perumahan Federal menunjukkan bahwa harga rumah AS naik 0,8 persen pada kuartal kedua, mewakili kenaikan harga kuartalan ke-12 berturut-turut dalam pembelian, Indeks Harga Rumah disesuaikan secara musiman.

Kurs euro/dolar terus melemah dan diperdagangkan di sekitar tingkat terendah dalam hampir satu tahun, karena Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada 2015, sementara Bank Sentral Eropa (ECB) dapat memperluas langkah-langkah pelonggaran moneter.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh ke 1,3172 dolar dari 1,3193 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6549 dolar dari 1,6580 dolar. Dolar Australia naik ke 0,9308 dolar dari 0,9297 dolar.

Dolar dibeli 104,10 yen Jepang, lebih tinggi dari 103,99 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik ke 0,9173 franc Swiss dari 0,9153 franc Swiss, dan bergerak naik ke 1,0953 dolar Kanada dari 1,0983 dolar Kanada. Demikian laporan Xinhua.

(A026)