Sudetan Kali Ciliwung kurangi 10 persen banjir Jakarta
27 Agustus 2014 00:10 WIB
Kendala Sudetan Kali Ciliwung Pekerja menyelesaikan proyek tahap awal galian sudetan Ciliwung di kawasan Otista, Jakarta, Senin (7/7). Balai Besar Ciliwung-Cisadane mengatakan proyek pembangunan sudetan Kali Ciliwung meleset dari target karena masalah pembebasan lahan masih belum bisa diselesaikan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa) ()
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan, proyek pengeboran sudetan Kali Ciliwung bila telah selesai diperkirakan dapat mengurangi tingkat banjir hingga sekitar 10 persen di Jakarta.
"Apabila sudetan tersebut telah rampung, maka nantinya 10 persen banjir dari sungai Ciliwung bisa dialirkan ke KBT (Kanal Banjir Timur)," kata Hermanto Dardak dalam rilis Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum yang diterima di Jakarta, Selasa malam.
Ia memaparkan, alat untuk melakukan pengeboran tersebut adalah "Tunnel Boring Machine" (TBM) yang didatangkan dari Jepang.
Alat berat TBM itu, ujar dia, akan digunakan untuk pengeboran terowongan hingga sepanjang sekitar 2,15 kilometer.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Ciliwung-Cisadane (Cilicis) T Iskandar menambahkan bahwa kesiapan alat-alat berat sudah dilokasi dan dalam waktu dekat akan dilakukan pembuatan lobang untuk menaruh peralatan mata bor. "Apabila tidak ada halangan, pengeboran akan dilakukan akhir Oktober," ujarnya.
Proyek yang mendapat alokasi anggaran dana sebesar Rp500 miliar itu ditargetkan selesai pada Maret tahun 2015.
Sodetan dari Kali Ciliwung ke KBT dikerjakan oleh Kementerian PU melalui Balai Cilicis sedangkan Pemprov DKI bertugas untuk membebaskan lahan.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan banjir yang terjadi pada Senin (11/8) sore di sejumlah wilayah ibukota terjadi karena banyaknya turap (sheet pile) yang rusak di sepanjang Kali Krukut.
"Saya sudah menerima laporan terkait banjir tersebut. Penyebabnya, selain memang karena Kali Krukut yang meluap, ternyata banyak turap yang rusak di sepanjang kali itu," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (12/8).
Menurut dia, pihaknya telah memasang turap sebagai dinding sungai di sepanjang bantaran Kali Krukut. Akan tetapi, justru turap tersebut sengaja dirusak oleh warga agar air dapat mengalir menuju sungai yang ada di sekitar Kali Krukut.
(M040/Z002)
"Apabila sudetan tersebut telah rampung, maka nantinya 10 persen banjir dari sungai Ciliwung bisa dialirkan ke KBT (Kanal Banjir Timur)," kata Hermanto Dardak dalam rilis Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum yang diterima di Jakarta, Selasa malam.
Ia memaparkan, alat untuk melakukan pengeboran tersebut adalah "Tunnel Boring Machine" (TBM) yang didatangkan dari Jepang.
Alat berat TBM itu, ujar dia, akan digunakan untuk pengeboran terowongan hingga sepanjang sekitar 2,15 kilometer.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Ciliwung-Cisadane (Cilicis) T Iskandar menambahkan bahwa kesiapan alat-alat berat sudah dilokasi dan dalam waktu dekat akan dilakukan pembuatan lobang untuk menaruh peralatan mata bor. "Apabila tidak ada halangan, pengeboran akan dilakukan akhir Oktober," ujarnya.
Proyek yang mendapat alokasi anggaran dana sebesar Rp500 miliar itu ditargetkan selesai pada Maret tahun 2015.
Sodetan dari Kali Ciliwung ke KBT dikerjakan oleh Kementerian PU melalui Balai Cilicis sedangkan Pemprov DKI bertugas untuk membebaskan lahan.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan banjir yang terjadi pada Senin (11/8) sore di sejumlah wilayah ibukota terjadi karena banyaknya turap (sheet pile) yang rusak di sepanjang Kali Krukut.
"Saya sudah menerima laporan terkait banjir tersebut. Penyebabnya, selain memang karena Kali Krukut yang meluap, ternyata banyak turap yang rusak di sepanjang kali itu," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (12/8).
Menurut dia, pihaknya telah memasang turap sebagai dinding sungai di sepanjang bantaran Kali Krukut. Akan tetapi, justru turap tersebut sengaja dirusak oleh warga agar air dapat mengalir menuju sungai yang ada di sekitar Kali Krukut.
(M040/Z002)
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: