Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono menjanjikan pola penyusunan rencana strategis sektor perhubungan yang lebih transparan dengan melibatkan peran dari lembaga masyarakat sipil.

"Pemerintah dalam menyusun Rencana Strategus Perhubungan 2015-2019 mendiskusikannya dengan berbagai elemen masyarakat pemerhati masalah transportasi," kata Bambang Susantono saat membuka diskusi tentang Renstra Perhubungan di Jakarta, Selasa.

Menurut Wamenhub, pola penyusunan yang melibatkan peran aktif masyarakat sipil merupakan yang pertama kali dilakukan.

Dengan pola itu, ujar dia, Kemenhub juga berkonsultasi dengan para akademisi yang dikoordinasikan oleh Masyarakat Transportasi Indonesia.

"Pola seperti ini akan diteruskan," katanya sambil menambahkan, terdapat lima keseimbangan yang akan dicapai pada Renstra Perhubungan 2015-2019.

Ia memaparkan lima keseimbangan itu antara lain keseimbangan pembangunan antarmoda menuju konektivitas moda transportasi dan keseimbangan pembangunan antarwilayah, serta keseimbangan antara infrastruktur keras dan lunak.

Selain itu, lanjutnya, keseimbangan lainnya adalah antara pendanaan publik dan sektor swasta serta keseimbangan antara kapasitas dan ekspansi di sektor transportasi.

Wamenhub juga mengutarakan harapannya agar BUMN dapat menjadi lokomotif utama dalam mendorong pembangunan infrastruktur transportasi di berbagai daerah di Tanah Air.

Sebelumnya, Bambang Susantono menegaskan sistem transportasi di Indonesia mutlak harus terintegrasi guna menciptakan pembangunan menyeluruh yang juga berdampak dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

"Sistem transportasi yang dibangun ke depan tak bisa mengandalkan pada satu moda saja. Integrasi antarmoda mutlak diperlukan dengan pembangunan sistem transportasi yang komperhensif," ujarnya.

(M040/A039)