Jakarta (ANTARA News) – Menteri Perindustrian MS Hidayat
mengatakan bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi harus dilakukan secepatnya dan
secara bertahap.
"Lebih baik secepatnya. Bisa dimulai di akhir pemerintahan
SBY. Kenaikan secara bertahap," kata MS Hidayat, di Jakarta, Selasa.
Kenaikan bertahap, menurut dia untuk mencegah terjadinya
lonjakan inflasi yang tinggi. "Dicari timing yang inflasion rate-nya rendah dan
sudah dihitung kenaikan inflasinya nggak lebih dari satu persen," katanya.
Menurut dia, kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi
merupakan tanggung jawab baik era pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono maupun pemerintahan baru di bawah presiden terpilih Joko Widodo.
Hidayat mengusulkan agar kenaikan harga BBM bersubsidi pada
tahap pertama yakni sebesar Rp1.500.
Selain kenaikan harga, menurut dia, pemerintah juga harus
menyiapkan skema pembatasan pengalokasian BBM bersubsidi bagi sektor-sektor publik.
Sementara untuk pemilik kendaraan pribadi, menurut dia, seharusnya dilarang
menggunakan BBM subsidi.
Hidayat menambahkan pemberian kompensasi akibat kenaikan
harga BBM juga harus dilakukan. Kompensasi tersebut harus diberikan untuk
masyarakat miskin yang benar-benar membutuhkan.
"Kompensasi jangan diberikan kepada produsen, tapi diberikan
ke orang yang benar-benar butuh. Jangan salah sasaran," katanya.(*)
Menperin: Kenaikan harga BBM harus secepatnya
26 Agustus 2014 19:00 WIB
Menteri Perindustrian, Mohamad S. Hidayat (kemenperin.co.id)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: