Beijing (ANTARA News) - Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dianuegrahi penghargaan dari Asosiasi Persahabatan Masyarakat Tiongkok-Negara Sahabat (The Chinese People's Association for Friendship with Foreign Countries/CPAFFC), atas perannya dalam meningkatkan hubungan baik Indonesia dan Tiongkok.

Penghargaan diberikan di Beijing, Selasa, ditandai dengan pemberian medali dan sertifikat CPAFFC oleh Wakil Presiden lembaga tersebut Xie Yuan, dihadiri pula oleh Wakil Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia Wisnu Edi Pratignyo.

Wakil Presiden CPAFFC Xie Yuan mengatakan,"Berdasar keputusan Dewan Pertimbangan, Kami sampaikan pernghargaan ini atas kontribusi Bapak untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara".

Ia menambahkan,"semoga dengan penghargaan ini hubungan baik antara Indonesia dan Tiongkok semakin meningkat dan luas di masa datang".

Xie Yuan menambahkan penghargaan kepada Wamenhan RI adalah yang pertama diberikan CPAFFC kepada pejabat tinggi militer asing.

Ia mengatakan hubungan Indonesia dan Tiongkok telah berlangsung lama. "Meski sempat memgalami pasang surut, namun hubungan kedua negara kini semakin baik," katanya.

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengaku sangat terkejut dan berterima kasih atas penghargaan tersebut. "Saya sangat terkejut saat saya diberitahu akan mendapat penghargaan ini dan saya pun langsung buru-buru mencari tahu tentang lembaga ini," ungkapnya.

Lulusan Akabri Darat 1974 itu menambahkan,"sebenarnya peran saya lebih pada peningkatan hubungan pertahanan kedua negara, namun sesuai kebijakan nasional Indonesia bahwa kerja sama pertahanan yang dijalin juga harus mendukung kerja sama bidang lain, maka peran yang saya bawakan juga mendorong kerja sama pertahanan kedua negara untuk mendukung kerja sama lainnya, terutama ekonomi dengan Tiongkok".

Sjafrie menilai sejak kemitraan strategis Indonesia-Tiongkok ditingkatkan menjadi kompehensif melalui kedatangan Pesiden Xi Jinping ke Indonesia pada 3 Oktober 2013, hubungan kedua negara semakin tumbuh pesat.

"Banyak peluang yang masih bisa dikerjasamakan antara kedua negara di masa datang antara lain kerja sama investasi, pertahanan dan lainnya. Seperti teori seni perang Sun Tzu yang saya pelajari bahwa teori itu juga dapat diaplikasikan untuk mendukung kerja sama di bidang lain seperti ekonomi dan politik, tidak hanya untuk militer," tuturnya.