Surabaya (ANTARA News) - Penata rambut profesional dan pemilik jaringan bisnis salon rambut dan kecantikan, Rudy Hadisuwarno, menyatakan Indonesia siap bersaing dalam ASEAN Free Trade Area (AFTA) atau perdagangan bebas ASEAN.

"Mau tidak mau, kita harus siap. Kita selalu katakan ke teman-teman kalau kita tidak mau belajar, maka kita akan tergilas pada era pasar bebas," kata Rudy pada saat menjadi narasumber di acara Cosmobeauty Indonesia 2014, pameran industri kecantikan terbesar di Indonesia, di Surabaya, Senin.

Dia rajin berkeliling mendatangi 17 kota di Indonesia dengan seminar dan pengarahan mengenai kecantikan guna mepersiapkan para pemilik dan pegawai salon menghadapi AFTA.

"Kita sama-sama melindungi diri. Kita tidak kemasukan produk dari luar negeri tapi kita ke luar negeri," katanya.

Selain itu, kata dia, industri kecantikan Indonesia di negera ASEAN sudah bagus dibandingkan dengan Thailand, Myanmar, dan Philipina. "Kita jauh di atasnya. Tapi kita tidak perlu terlena," katanya.

Menurut dia, para pemilik dan pegawai salon kecantikan perlu membekali diri dengan keterampilan cukup sehingga tidak kehilangan pelanggan.

Hanya saja, lanjut dia, hingga saat ini belum ada perhatian dari pemerintah untuk salon kecantikan misalnya kucuran kredit dari perbankan. "Saya sudah menanyakan ke mereka, tapi mereka belum ada program itu," ujarnya.

Rudy menjelaskan dalam seminar kali ini, ia mendemokan teknik guntingan rambut pendek dengan mengunaan alat berupa pisau dan gunting yang dikombinasikan.

"Tujuannya mempermudah dan mempercepat dengan hasil maksimal yakni rambutnya tidak kaku tapi bisa luwes seakan-akan bisa bergerak. Tahun depan, tren rambutnya lebih ke tren rambut yang bebas tidak kaku," katanya.