Istanbul (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (28/11) menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin sengaja mengeskalasi perang di Ukraina untuk mengganggu upaya mengakhiri konflik khususnya menargetkan kemungkinan langkah diplomatik.

"Putin sekali lagi mempromosikan rudalnya -- kesiapannya untuk membunuh dan menghancurkan," kata Zelenskyy dalam sebuah pernyataan.

"Dari ribuan rudal yang telah menghantam Ukraina, Putin jelas ingin menambah ribuan lagi. Dia tidak tertarik untuk mengakhiri perang ini. Selain itu, Putin ingin mencegah pihak lain mengakhiri perang ini," tambahnya.

Dia menekankan bahwa serangan rudal Rusia yang terus berlanjut, yang menargetkan infrastruktur energi dan wilayah sipil Ukraina, merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk menekan para pemimpin global, termasuk presiden terpilih AS Donald Trump, agar menerima persyaratan Rusia.

Zelenskyy mengakui kehancuran yang terus terjadi akibat serangan rudal Rusia, dengan mengungkapkan bahwa lebih dari 90 rudal dan hampir 100 pesawat nirawak telah diluncurkan, dengan banyak yang menargetkan infrastruktur energi dan lokasi sipil.

"Orang-orang kami telah bekerja sepanjang hari, secara bertahap memulihkan listrik di wilayah yang mengalami pemadaman," katanya.

Dia juga berterima kasih kepada sekutu internasional, khususnya Belanda dan Norwegia, karena telah memberikan dukungan militer dan keuangan tambahan, dengan Norwegia menjanjikan bantuan sebesar 3,2 miliar dolar (sekitar Rp50,7 triliun) untuk Ukraina.

"Pada hari-hari seperti ini, ketika kita menghadapi serangan besar-besaran Rusia, sangat penting untuk merasa bahwa mitra kita berdiri bahu-membahu dengan kita," kata Zelenskyy.

Dia juga menyoroti upaya diplomatik yang sedang berlangsung, termasuk pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer serta rencana untuk berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Zelenskyy menegaskan kembali pentingnya front persatuan untuk melawan tindakan agresif Putin dan mencegah perang berlarut-larut tanpa batas.

"Kita harus menanggapi bersama upaya Rusia untuk membuat situasi semakin parah dan memperpanjang perang ini," katanya.

"Kami tertarik pada perdamaian -- Ukraina dan semua mitra kami. Sekarang saatnya untuk memperkuat posisi kami -- posisi Ukraina dan mitra kami," tambahnya.

Saat perang semakin intensif, Zelenskyy juga mendesak warga Ukraina untuk tetap waspada selama serangan udara, menegaskan pentingnya mencari perlindungan selama ancaman rudal.

"Perdamaian sejati dibutuhkan -- perdamaian melalui kekuatan. Kita perlu persatuan dengan semua mitra kami untuk memastikan Rusia kalah dan kita mencapai perdamaian abadi," katanya.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Rusia luncurkan rudal balistik, NATO tegaskan dukungan bagi Ukraina
Baca juga: Putin: Pusat pengambilan keputusan di Kiev dapat jadi target serangan
Baca juga: Rusia uji rudal Oreshnik, Zelenskyy minta sistem pertahanan udara baru