Jakarta (ANTARA) - Langkah Pertamina melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dinilai sebagai upaya untuk memastikan layanan terhadap kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di akhir tahun berjalan baik.

Langkah tersebut menurut pengamat yang juga Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro hal itu menjadi bentuk antisipasi dan pemetaan wilayah, yang sangat relevan untuk memastikan ketersediaan BBM, terutama di wilayah Jawa dan Bali.

"Ini kegiatan positif Pertamina untuk memastikan segala sesuatu saat Nataru sudah on the track, " kata Komaidi melalui saluran telepon di Jakarta, Jumat.

Upaya tersebut, lanjutnya, dilakukan Pertamina agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru berjalan dengan baik, tidak hanya memastikan alat ukur tepat sesuai takaran, tetapi juga memastikan stok aman di beberapa wilayah, terutama wilayah kritis.

Dikatakannya,aktivitas masyarakat dan ekonomi seperti di Jawa, dipastikan sangat tinggi menjelang akhir tahun, Natal dan Tahun Baru sehingga kebutuhan terhadap BBM juga meningkat seiring mobilitas masyarakat juga meningkat.

Selain itu, lanjutnya, karena peningkatan distribusi logistik dari jalur produksi ke tempat konsumen sehingga perlu dukungan energi, terutama bahan bakar minyak.

"Oleh karena itu upaya Pertamina menjadi relevan terutama di wilayah Jawa Bali karena aktivitasnya tinggi,” katanya.

Komaidi menambahkan, Pertamina memang rutin melakukan kegiatan positif tersebut. Dengan market share terbesar di Indonesia, di atas 90 persen, bisa dimengerti jika BUMN migas tersebut selalu berupaya memastikan bahwa distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.

”Saya kira ini tupoksi mereka dan sejauh ini Pertamina terbukti cukup andal di dalam menyediakan pasokan BBM. Jadi cukup wajar kalau ada masyarakat yang memberi apresiasi,” katanya.

Sementara itu Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, secara korporasi Pertamina memang bertanggungjawab untuk memastikan bahwa produk BBM di SPBU harus memenuhi standar dan pasokannya selalu cukup, baik saat long weekend atau saat reguler.

"Memenuhi standar, dalam arti kualitasnya dan atau takarannya. Jangan sampai ada oknum petugas atau bahkan managemen SPBU melakukan aktivitas ilegal, misalnya mengurangi takaran atau juga mengoplos BBM," katanya.

Selain itu, lanjutnya, managemen SPBU juga harus bertanggung jawab pada aspek pelayanan yang lainnya misalnya mushola yang bersih dan nyaman, serta toilet yang bersih, nyaman, cukup air, dan tidak berbayar.

Sebelumnya Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga JBT, Aribawa menyatakan sejak November, Pertamina terus mempersiapkan layanan BBM dan LPG menjelang libur Nataru juga melakukan sidak di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sejumlah wilayah Pulau Jawa, Bali dan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Sidak dilakukan, untuk memastikan operasional di tiap-tiap lembaga penyalur berjalan dengan lancar, tambahnya,termasuk fasilitas-fasilitas penunjang yang ada di SPBU. Hal ini juga untuk mengantisipasi agar tidak terjadi antrean panjang kendaraan yang mengisi bahan bakar di SPBU.

"Dari hasil sidak, seluruh SPBU memiliki takaran yang sesuai ketentuan dan siap melayani masyarakat, terutama saat momen libur Nataru,” ujarnya dalam keterangannya.



Baca juga: Menteri PU dan Menhub bahas konektivitas dan kesiapan Natal-Tahun Baru

Baca juga: Kemenpar buat 5 strategi maksimalkan kunjungan wisatawan saat Nataru

Baca juga: Kemenhub cek kelaikan penerbangan jelang Natal dan tahun baru