Jakarta (ANTARA) - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang berencana menaikkan gaji guru pada 2025 yang menjadi langkah strategis dalam memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kami percaya bahwa keputusan Presiden Prabowo untuk menaikkan gaji guru adalah bentuk penghormatan kepada profesi yang menjadi pilar utama pembangunan SDM Indonesia," ujar Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin di Jakarta, Jumat.

Addin memandang kebijakan ini sebagai langkah strategis yang mencerminkan kepedulian pemerintah terhadap sektor pendidikan dan pengakuan atas peran sentral guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ia mengapresiasi komitmen Presiden Prabowo dalam mendengarkan aspirasi para guru yang selama ini menjadi garda terdepan dalam dunia pendidikan.

Baca juga: Prabowo naikkan Rp2 juta untuk guru non-ASN dan 1 gaji pokok untuk ASN

"Dengan kebijakan ini kami optimistis pendidikan kita akan lebih maju dan berdaya saing," kata Addin.

Addin menjelaskan ada tiga dampak positif yang dapat diperoleh dari kebijakan ini. Pertama, peningkatan motivasi dan produktivitas guru yang akan berdampak langsung pada kualitas pembelajaran di sekolah.

Kedua, kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan kesejahteraan antara guru honorer dan guru tetap.

Ketiga, kebijakan ini menjadi langkah untuk memperkuat SDM bangsa, mengingat pendidikan berkualitas hanya dapat terwujud jika tenaga pendidik memiliki kehidupan yang layak dan akses yang cukup terhadap pelatihan dan pengembangan kompetensi.

Meskipun mendukung penuh kebijakan ini, GP Ansor juga menyoroti sejumlah tantangan yang perlu diselesaikan agar kebijakan ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi semua guru di Indonesia.

Baca juga: Ketua MPR apresiasi langkah Presiden Prabowo naikkan gaji guru

Salah satu masalah utama yang disoroti oleh GP Ansor adalah nasib guru honorer yang selama ini sering terabaikan. Mereka, kata dia, sering kali menerima upah yang lebih rendah dibandingkan dengan guru PNS, meskipun memiliki tanggung jawab yang sama besar dalam mencerdaskan anak bangsa.

"Guru honorer masih menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai. Mereka adalah bagian penting dari sistem pendidikan kita, namun sering kali diabaikan dari berbagai kebijakan yang ada. Kenaikan gaji yang direncanakan untuk guru PNS harus tetap memperhatikan nasib guru honorer agar mereka tidak tertinggal," ujar Addin.

GP Ansor mendesak agar kebijakan kenaikan gaji ini disertai dengan percepatan pengangkatan guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), serta memberikan mereka hak yang setara dengan guru tetap, termasuk akses pelatihan, jaminan kesejahteraan, dan penguatan profesionalisme.

Baca juga: DPR ingatkan kenaikan gaji harus diikuti peningkatan kualitas guru