Basarnas janjikan respons cepat setiap laporan bencana
29 November 2024 14:47 WIB
Kepala Basarnas Kusworo menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui usai peluncuran Quick Action TV di Jakarta, Jumat (29/11/2024) ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo (ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo)
Jakarta (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) memastikan merespons secara cepat setiap laporan kebencanaan yang sudah mengakibatkan masyarakat berada dalam kondisi membahayakan.
"Wajib bagi Basarnas untuk meresponsnya secara cepat, tidak mesti menunggu kelengkapan administrasi dulu karena nyawa seseorang yang dipertaruhkan," kata Kepala Basarnas Kusworo saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Kusworo menjelaskan 43 Kantor SAR yang tersebar di seluruh daerah memiliki ketentuan untuk merespons setiap laporan peristiwa bencana setidaknya selama 25 menit.
Baca juga: Basarnas siap siarkan secara langsung operasi SAR korban bencana
Rentang waktu tersebut digunakan Basarnas untuk mempersiapkan rencana aksi operasi SAR, mulai dari jumlah personel, kebutuhan keahlian personel yang akan bertugas, serta peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa.
Bahkan kecepatan waktu pergerakan untuk tiba ke lokasi kejadian bencana, kata dia, juga diperhitungkan.
Ia menyebutkan bagi tim SAR yang melakukan pergerakan darat rata-rata menempuh perjalanan selama dua jam per 100 kilometer, pergerakan kapal medan perairan sungai maupun laut rata-rata 37,04 kilometer per jam (20 knot), dan pergerakan pesawat atau helikopter 222,24 kilometer per jam (120 knot).
Baca juga: Basarnas paparkan model pembinaan tanggap bencana bagi relawan SAR
"Ini menjadi penting karena waktu kami hanya selama 3x24 jam setelah kejadian yang memungkinkan bagi korban ditemukan dalam keadaan selamat," kata Kusworo.
Hanya saja, lanjut dia, kondisi bentang alam Indonesia yang beranekaragam, bahkan tergolong ekstrem, kemudian keterbatasan armada juga personel di setiap daerah, masih menjadi tantangan terbesar bagi Basarnas untuk bisa lebih cepat dari standar waktu yang ditentukan itu.
"Kondisi ini masih menjadi tantangan bagi Basarnas, khususnya wilayah di Indonesia bagian timur," ujar Kusworo.
Baca juga: Indonesia-Singapura latihan SAR kecelakaan penerbangan di Natuna
"Wajib bagi Basarnas untuk meresponsnya secara cepat, tidak mesti menunggu kelengkapan administrasi dulu karena nyawa seseorang yang dipertaruhkan," kata Kepala Basarnas Kusworo saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Kusworo menjelaskan 43 Kantor SAR yang tersebar di seluruh daerah memiliki ketentuan untuk merespons setiap laporan peristiwa bencana setidaknya selama 25 menit.
Baca juga: Basarnas siap siarkan secara langsung operasi SAR korban bencana
Rentang waktu tersebut digunakan Basarnas untuk mempersiapkan rencana aksi operasi SAR, mulai dari jumlah personel, kebutuhan keahlian personel yang akan bertugas, serta peralatan dan perlengkapan yang akan dibawa.
Bahkan kecepatan waktu pergerakan untuk tiba ke lokasi kejadian bencana, kata dia, juga diperhitungkan.
Ia menyebutkan bagi tim SAR yang melakukan pergerakan darat rata-rata menempuh perjalanan selama dua jam per 100 kilometer, pergerakan kapal medan perairan sungai maupun laut rata-rata 37,04 kilometer per jam (20 knot), dan pergerakan pesawat atau helikopter 222,24 kilometer per jam (120 knot).
Baca juga: Basarnas paparkan model pembinaan tanggap bencana bagi relawan SAR
"Ini menjadi penting karena waktu kami hanya selama 3x24 jam setelah kejadian yang memungkinkan bagi korban ditemukan dalam keadaan selamat," kata Kusworo.
Hanya saja, lanjut dia, kondisi bentang alam Indonesia yang beranekaragam, bahkan tergolong ekstrem, kemudian keterbatasan armada juga personel di setiap daerah, masih menjadi tantangan terbesar bagi Basarnas untuk bisa lebih cepat dari standar waktu yang ditentukan itu.
"Kondisi ini masih menjadi tantangan bagi Basarnas, khususnya wilayah di Indonesia bagian timur," ujar Kusworo.
Baca juga: Indonesia-Singapura latihan SAR kecelakaan penerbangan di Natuna
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024
Tags: