Konshasa (ANTARA News) - Republik Demokratik Kongo pada Minggu menyatakan wabah Ebola di Provinsi Ekuator utara setelah dua dari delapan kasus yang diuji ternyata positif untuk virus mematikan itu, kata Menteri Kesehatan Felix Kabange Numbi.

Satu penyakit misterius telah menewaskan puluhan orang di Ekuator dalam beberapa pekan terakhir, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Kamis itu bukan Ebola.

"Saya menyatakan epidemi Ebola di wilayah Djera, di wilayah Boende di provinsi Ekuator," kata Kabange Numbi pada konferensi pers.

Wilayah ini terletak sekitar 1.200 km (750 mil) di utara ibu kota Kinshasa.

Numbi mengatakan bahwa salah satu dari dua kasus yang dinyatakan positif adalah untuk turunan penyakit Sudan, sementara yang lain adalah campuran antara strain Sudan dan Zaire - yang paling mematikan.

Wabah di Afrika Barat ini telah menewaskan sedikitnya 1.427 orang di kawasan tersebut sejak Maret dimulai dari strain Zaire.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Kamis bahwa penyakit yang telah menewaskan sedikitnya 70 orang di Ekuator adalah jenis hemoragik gastroenteritis.

Seorang juru bicara WHO mengatakan, badan kesehatan PBB tidak bisa mengkonfirmasi hasil tes yang diumumkan Minggu, yang dilakukan oleh otoritas Kongo, demikian Reuters.

(H-AK)