Jakarta (ANTARA News) - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI Djoko Suyanto, menyatakan bahwa Pemerintah mengirim tiga pejabat TNI, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepolisian Negara RI (Polri) untuk mengevaluasi peristiwa teror yang kembali terjadi di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), selama beberapa hari terakhir ini. "Hari ini berangkat ke sana Asisten Teritorial TNI, Mayjen TNI Suprapto, Kepala BIN, Syamsir Siregar, dan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol Jusuf Manggabarani, untuk mengevaluasi kejadian kemarin," kata Djoko di sela-sela open house Idul Fitri di Istana Negara, Jakarta, Selasa. Menurut dia, kebijakan yang diambil pemerintah itu akan menunggu hasil evaluasi dari tiga pejabat yang berangkat ke Poso itu sekira pukul 11.00 WIB Selasa. "Untuk tindak lanjutnya, kita tunggu laporan dari mereka," kata Djoko. Ketika disinggung mengenai kemungkinan TNI akan menambah personelnya di Poso menyusul kembali memanasnya situasi di Poso, Panglima TNI mengatakan bahwa sementara ini jumlah pasukan TNI di tempat itu sudah mencukupi, namun pihaknya akan melihat kembali situasi di lapangan dengan menunggu laporan tiga petinggi TNI, BIN dan Polri. Namun, ia menyatakan, berapa pun jumlah pasukan TNI dan Polri yang akan ditambah di wilayah tersebut, tetapi jika masyarakat di Poso tidak mau berdamai, maka perdamaian tersebut sulit terwujud. "Yang penting masyarakat mau damai, berapa pun polisi atau TNI ditambah, kalau masyarakat di sana tidak mau berdamai, ya sulit," demikian Djoko Suyanto. (*)