Wakatobi, Sulawesi Tenggara (ANTARA News) - Kepala Regional 6 Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi, Maluku dan Papua, Adnan Djuanda, mengatakan, dari hasil survei akhir 2013 tingkat literasi keuangan masih rendah yakni 21,8 persen.

"Selain karena kendala akses, juga karena sosialisasi yang masih rendah, sehingga literasi keuangan di Indonesia masih cukup rendah dibandingkan negara tetangga," kata dia, pada FGD OJK dan wartawan yang digelar OJK Regional 6 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Minggu.

Menurut dia, tingkat literasi atau pemahaman masyarakat rendah terhadap jasa keuangan, karena sebagian masyarakat yang berada di pedesaan atau pesisir masih rendah aksesnya terhadap dunia jasa perbankan.

Dari hasil survei yang dilakukan terkait literasi keuangan, negara tetangga masih jauh lebih tinggi literasi keuangannya yakni Philipina 27 persen, Malaysia 66 persen, Thailand 77 persen, dan Singapura 98 persen.

"Dari survei itu, hanya Papua New Guinea saja tingkat literasinya di bawah Indonesia," katanya.

Dia mengatakan, untuk meningkatkan literasi keuangan itu, OJK mendapat amanah dalam menjalankan salah satu dari dua tugas dan peran OJK yakni edukasi dan perlindungan konsumen.

Dalam menjalankan tugasnya, OJK mengawasi tiga lembaga jasa keuangan yakni perbankan, industri keuangan nonbank dan pasar modal.