Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang juga Raja Kraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono (HB) X beserta keluarganya menunaikan ibadah Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1427 Hijriah di Masjid Agung Manunggal di Kabupaten Bantul, Selasa. Sultan HB X beserta isterinya, GKR Hemas, dan anak-cucu tiba di masjid terbesar di Bantul itu sekira pukul 06.40 WIB menggunakan tiga mobil dan disambut Bupati Bantul, Idham Samawi, beserta isteri. Selanjutnya, Sultan HB dan umat Islam di Masjid Agung Manunggal memulai Shalat Idul Fitri sekira pukul 06.55 WIB yang dipimpin oleh pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem di Bantul, KH Nawawi Abdul Aziz. Usai Shalat Idul Fitri, Pengasuh Pondok Pesantren Wonokromo Pleret Bantul, KH Abdul Choliq, memberikan ceramah yang pada intinya mengemukakan bahwa pada 1 Syawal umat Islam mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil sebagai genderang kemenangan dalam melawan hawa nafsu, serta menahan diri dari segala perbuatan yang merusak dan membatalkan puasa Ramadhan. Menurut dia, penentuan 1 Syawal yang terkadang tidak serentak harus disikapi secara lapang dada dan penuh pengertian. Mazhab hisab dan rukyah bisa saja membuat kesimpulan yang berbeda dalam penentuan awal bulan Syawal dengan alasan masing-masing, ujarnya. "Keadaan itu pun tidak perlu dipersoalkan karena yang lebih penting dipikirkan adalah cara bagaimana agar umat Islam jangan meninggalkan salat, baik yang wajib maupun yang sunah seperti salat Idul Fitri," katanya. Usai mendengarkan khotbah dan memanjatkan doa, Sultan HB X beranjak keluar masjid, dan beserta keluarganya sempat bersalaman dengan para warga, sebelum kembali ke Kota Yogyakarta. Sebagian warga DIY menunaikan ibadah Shalat Idul Fitri 1427 Hijriah Senin (23/10). (*)