Jakarta (ANTARA) - Petugas gabungan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) bersiaga secara penuh untuk mengantisipasi potensi tanah longsor susulan setelah diidentifikasi ada sembilan titik kerawanan baru di kawasan perbukitan daerah setempat.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karo Juspri M. Nadeak dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BNPB: Total 16 meninggal dan 7 hilang dalam bencana di Sumatera Utara

Juspri menjelaskan kesembilan titik yang berpotensi longsor tersebut merupakan perbukitan cukup terjal yang berada di kawasan Desa Semangat Gunung, Desa Daulu, Kecamatan Berastagi.

Berdasarkan hasil pemantauan menggunakan pesawat drone oleh personel BPBD Kabupaten Karo pada siang tadi diketahui kesembilan titik perbukitan itu berpotensi runtuh bila terus dihantam oleh hujan, karena tidak ada penopangnya lagi.

“Pemerintah Kabupaten Karo sedang merumuskan langkah selanjutnya, apakah semua warga di sekitarnya dievakuasi atau seperti apa, yang jelas seluruh petugas TNI, Polri dan dinas teknis terkait disiagakan di sana,” kata dia.

Ia menyatakan bahwa saat ini sedang menyiapkan bantuan alat berat dan armada mobil tangki air tambahan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pemadam Kebakaran daerah setempat.

Penambahan ini dilakukan untuk memaksimalkan kecepatan respons penanganan potensi bencana tanah longsor di Kabupaten Karo yang beberapa hari terakhir ini diguyur hujan deras, bahkan masih berpotensi berlangsung hingga Maret 2025, sebagaimana prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca juga: Jihan ditemukan, BPBD: Korban tanah longsor di Karo bertambah 1 orang

Baca juga: 9 orang meninggal & satu hilang akibat longsor di Karo Sumut


BPBD Kabupaten Karo melaporkan terjadi dua bencana tanah longsor pada 23-24 November 2024, yang menimbulkan dampak signifikan, yakni 10 orang meninggal dunia, merusak dua unit rumah beserta satu penginapan dan satu masjid rusak.

Tanah longsor juga merusak ratusan hektare lahan pertanian dan jalan penghubung Kota Kabanjahe – Medan, Jalan penghubung Berastagi – Medan masih tertimbun material tanah bercampur bebatuan dan pohon tumbang.

“Atas kondisi ini pemerintah daerah terpaksa menutup kunjungan destinasi wisata alam di Kabupaten Karo seperti pemandian air panas Sidebu-Sebu,” ujarnya.