Menko AHY : Infrastruktur jadi "backbone" pembangunan berkelanjutan
28 November 2024 16:58 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan sambutan dalam Economic & Capital Market Outlook 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (28/11/2024). ANTARA/Muhammad Heriyanto.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa infrastruktur bisa menjadi backbone (tulang punggung) dan cornerstone (landasan) dari pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia ke depan.
Melalui pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, dapat menyukseskan visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen year on year (yoy), katanya di sela- sela Economic & Capital Market Outlook 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis.
Menko AHY mengatakan bahwa konektivitas antar wilayah harus terus ditingkatkan, termasuk yang menghubungkan antara satu wilayah dengan wilayah yang lain, yang meliputi bandara, pelabuhan, stasiun, kereta api, serta jalan-jalan.
Ia melanjutkan, bahwa konektivitas antar wilayah tersebut akan langsung berdampak pertumbuhan ekonomi dan juga kesejahteraan masyarakat, sehingga perlunya menghadirkan keseimbangan.
"Karena, jangan karena kita ingin mengejar pertumbuhan setinggi-tingginya, kemudian kita melupakan aspek-aspek lingkungan hidup. Kita harus jaga kelestarian bumi dan lingkungan hidup kita, agar benar-benar anak cucu kita bisa juga mendapatkan kebaikannya, kalau tidak namanya kita egois dan kita hanya memiliki diri sendiri," ujar Menko AHY.
Dalam kesempatan ini, Ia mengapresiasi penyelenggaraan Economic and Market Outlook 2025 oleh Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dan CSA Community, yang bekerja sama dengan BEI.
"Saya mengapresiasi acara hari ini, untuk bisa mencari solusi-solusi terbaik menjadi bagian dari upaya mencari capital, mencari sumber-sumber penganggaran pembangunan infrastruktur, bukan hanya yang bersifat infrastruktur dasar tapi juga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Karena, kita tahu sekolah-sekolah kita, fasilitas pelayanan kesehatan juga harus ditingkatkan. Jadi, kita tahu begitu banyak tantangannya, maka kita harus bersinergi dan berkolaborasi," ujar Menko AHY.
Menko AHY menyampaikan pemerintah akan sangat memperhatikan perlunya pembangunan infrastruktur yang berwawasan hijau guna mendukung terwujudnya sasaran pemerintah yaiutu emisi nol bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Dalam setiap pembangunan infrastruktur, Ia menyebut pemerintah akan terus mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru dan peraturan yang lebih ketat yang mengacu pada terwujudkan komitmen internasional seperti Paris Agreement.
Economi & Capital Market Outlook 2025, bertemakan Sistem Keuangan Berkelanjutan Menuju Pasar Modal Hijau atau Sustainable Finance Transformation: Towards a Green Capital Market merupakan bagian dari Rangkaian Kegiatan CSA Awards 2024 yang diinisiasi oleh Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dan CSA Community.
Pada tahun ini, Economic & Capital Market Outlook mengangkat tema yang relevan dengan kondisi saat ini, yang mana Ekonomi Hijau menjadi concern para negara-negara maju dan berkembang dalam mewujudkan Sistem Keuangan Berkelanjutan yang mengacu pada Sustainable Development Goals (SDG) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
AAEI memandang pentingnya sistem keuangan berkelanjutan, guna menopang berbagai pembangunan infrastruktur, proyek-proyek ramah lingkungan, serta bagaimana pasar modal
Indonesia turut berperan mendorong ekonomi yang lebih hijau, yang akan mencakup ESG Investing serta inisiatif keberlanjutan lainnya.
Baca juga: Menko AHY: Pembangunan infrastruktur harus menghadirkan keberlanjutan
Baca juga: PUPR susun Rancangan Keberlanjutan Program Infrastruktur 2025
Baca juga: KKP tekankan strategi mitigasi jaga keberlanjutan komoditas perikanan
Melalui pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, dapat menyukseskan visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen year on year (yoy), katanya di sela- sela Economic & Capital Market Outlook 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis.
Menko AHY mengatakan bahwa konektivitas antar wilayah harus terus ditingkatkan, termasuk yang menghubungkan antara satu wilayah dengan wilayah yang lain, yang meliputi bandara, pelabuhan, stasiun, kereta api, serta jalan-jalan.
Ia melanjutkan, bahwa konektivitas antar wilayah tersebut akan langsung berdampak pertumbuhan ekonomi dan juga kesejahteraan masyarakat, sehingga perlunya menghadirkan keseimbangan.
"Karena, jangan karena kita ingin mengejar pertumbuhan setinggi-tingginya, kemudian kita melupakan aspek-aspek lingkungan hidup. Kita harus jaga kelestarian bumi dan lingkungan hidup kita, agar benar-benar anak cucu kita bisa juga mendapatkan kebaikannya, kalau tidak namanya kita egois dan kita hanya memiliki diri sendiri," ujar Menko AHY.
Dalam kesempatan ini, Ia mengapresiasi penyelenggaraan Economic and Market Outlook 2025 oleh Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dan CSA Community, yang bekerja sama dengan BEI.
"Saya mengapresiasi acara hari ini, untuk bisa mencari solusi-solusi terbaik menjadi bagian dari upaya mencari capital, mencari sumber-sumber penganggaran pembangunan infrastruktur, bukan hanya yang bersifat infrastruktur dasar tapi juga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Karena, kita tahu sekolah-sekolah kita, fasilitas pelayanan kesehatan juga harus ditingkatkan. Jadi, kita tahu begitu banyak tantangannya, maka kita harus bersinergi dan berkolaborasi," ujar Menko AHY.
Menko AHY menyampaikan pemerintah akan sangat memperhatikan perlunya pembangunan infrastruktur yang berwawasan hijau guna mendukung terwujudnya sasaran pemerintah yaiutu emisi nol bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Dalam setiap pembangunan infrastruktur, Ia menyebut pemerintah akan terus mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru dan peraturan yang lebih ketat yang mengacu pada terwujudkan komitmen internasional seperti Paris Agreement.
Economi & Capital Market Outlook 2025, bertemakan Sistem Keuangan Berkelanjutan Menuju Pasar Modal Hijau atau Sustainable Finance Transformation: Towards a Green Capital Market merupakan bagian dari Rangkaian Kegiatan CSA Awards 2024 yang diinisiasi oleh Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dan CSA Community.
Pada tahun ini, Economic & Capital Market Outlook mengangkat tema yang relevan dengan kondisi saat ini, yang mana Ekonomi Hijau menjadi concern para negara-negara maju dan berkembang dalam mewujudkan Sistem Keuangan Berkelanjutan yang mengacu pada Sustainable Development Goals (SDG) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
AAEI memandang pentingnya sistem keuangan berkelanjutan, guna menopang berbagai pembangunan infrastruktur, proyek-proyek ramah lingkungan, serta bagaimana pasar modal
Indonesia turut berperan mendorong ekonomi yang lebih hijau, yang akan mencakup ESG Investing serta inisiatif keberlanjutan lainnya.
Baca juga: Menko AHY: Pembangunan infrastruktur harus menghadirkan keberlanjutan
Baca juga: PUPR susun Rancangan Keberlanjutan Program Infrastruktur 2025
Baca juga: KKP tekankan strategi mitigasi jaga keberlanjutan komoditas perikanan
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: