Jakarta (ANTARA News) - Organisasi sayap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dewan Pemuda Kabah menyatakan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tidak memiliki utang politik dengan Prabowo Subianto, sehingga yang bersangkutan seharusnya bisa membawa partai meninggalkan koalisi permanen.

"Saya kira dia tidak memiliki utang politik, hanya memiliki beban moral telah menandatangani koalisi permanen. Menurut saya, apanya yang permanen, dalam politik semua bisa berubah-ubah," kata Ketua Umum Dewan Pemuda Kabah DPP PPP Syahril Agamas dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Syahril mengatakan Pemuda Kabah sebagai satu-satunya organisasi sayap yang lahir dari rahim PPP, mengimbau DPP PPP segera mengambil langkah meninggalkan koalisi permanen partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Kami dari awal sebelum pencoblosan Pilpres sudah mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Kami mengimbau PPP untuk cairkan (keluar) koalisi permanen dengan Prabowo dan segera merapat ke Jokowi," ujar dia.

Dia optimistis kubu Jokowi-JK akan tetap membuka pintu dengan lapang dada, bagi partai manapun yang ingin bergabung.

Sebelumnya Ketua Umum PPP Suryadharma Ali menandatangani perjanjian koalisi permanen bersama partai-partai pendukung Prabowo-Hatta di antaranya Gerindra, PAN, Golkar, PKS dan PBB.

Beberapa petinggi partai koalisi permanen menyebut koalisi ini akan tetap solid meskipun Mahkamah Konstitusi telah menolak seluruh gugatan kubu Prabowo-Hatta terhadap hasil Pilpres.

(R028/E001)