Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) riset dirgantara dan antariksa di Indonesia, untuk mewujudkan industri yang berkualitas dan berdaya saing.

"Dalam ekosistem riset, komponen yang paling utama dan perlu diperkuat adalah SDM," kata Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN, Edy Giri Rachman Putra melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: BRIN kembangkan observatorium astronomi berteknologi canggih di NTT

Untuk itu, Edy menjelaskan pemerintah telah meluncurkan kebijakan Manajemen Talenta Nasional melalui Perpres Nomor 128 Tahun 2024.

Kebijakan ini, lanjut dia, bertujuan menciptakan SDM unggul di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi.

"BRIN mendukung kebijakan ini dengan sejumlah program strategis yang mencakup pelatihan, kolaborasi, dan pendanaan bagi mahasiswa hingga peneliti profesional," tegasnya.

Edy memaparkan pihaknya telah merancang berbagai skema pengembangan SDM, seperti program riset asisten, degree by research, dan post-doctoral.

Sejak tiga tahun terakhir, jelasnya, sekitar 1.300 mahasiswa telah menerima dukungan dari program degree by research untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3, baik di dalam maupun luar negeri.

Baca juga: BRIN: Galon berbahan PC ideal untuk distribusi di wilayah seperti RI

"Kami bekerja sama dengan LPDP untuk menyediakan skema LPDP targeted di bidang penerbangan dan antariksa, salah satu dari empat bidang fokus BRIN," ungkap Edy.

Edy menegaskan bahwa kolaborasi dengan industri, lembaga riset, dan perguruan tinggi menjadi salah satu strategi utama BRIN untuk memperkuat kapasitas ekosistem riset nasional.

Ia juga juga menekankan pentingnya mencetak generasi peneliti baru yang dapat melanjutkan kontribusi tokoh-tokoh besar di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Kami berharap di 2045 akan lahir talenta-talenta unggul yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju di bidang riset dan teknologi," ucap Edy Giri Rachman Putra.

Baca juga: BRIN ungkap urgensi pengembangan UAV, majukan ekosistem dirgantara RI