Pemkot Bogor pastikan PAM TPS yang meninggal dapat santunan
27 November 2024 17:56 WIB
Jajaran Forkopimda Kota Bogor saat mengunjungi keluarga petugas PAM TPS Pilkada 2024 yang meninggal, di RS Medika Dramaga, Rabu (27/11/2024). (ANTARA/Shabrina Zakaria)
Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, memastikan Petugas Pengamanan Tempat Pemungutan Suara (PAM TPS) atau Satlinmas yang meninggal di TPS 01, Kelurahan Situgede ditangani pemerintah dan mendapat santunan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari di Kota Bogor, Rabu, mengatakan pemkot telah mendapat laporan adanya satu anggota PAM TPS 01 Situgede bernama Ujang Suryana (47 tahun) yang meninggal pada hari pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Ia dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor menemui keluarga duka di Rumah Sakit Medika Dramaga, untuk menyampaikan belasungkawa dan memastikan bahwa pemakaman Ujang diurus oleh pemerintah.
“Termasuk kita memastikan semua sudah diurus oleh negara. Karena yang bersangkutan ini adalah pahlawan demokrasi, wafat di saat bertugas, mudah-mudahan syahid,” kata Hery.
Oleh karenanya, ia dan jajaran Forkopimda Kota Bogor sepakat memberikan pelayanan serta bantuan terbaik untuk mendiang Ujang dan keluarganya. Sebab, Ujang yang sehari-hari berprofesi sebagai ojek daring meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
Tak hanya pada pemakaman, Hery mengatakan, juga pada bantuan lain setelah pemakaman seperti membantu pengurusan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan.
“Semua akan kita bantu untuk dipercepat, tidak ada hambatan. Santunan dari pemerintah juga ada,” ujarnya.
Di samping itu, Hery mendapatkan informasi bahwa petugas yang bersangkutan tidak memiliki riwayat penyakit. Hanya saja, satu jam sebelum meninggal dunia pada Rabu, mendiang Ujang sempat mengeluh nyeri badan.
Oleh karenanya, ia meminta agar petugas mulai dari PAM hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang masih bertugas, agar tidak memaksakan diri ketika kelelahan. Di samping pemerintah mengawasi kondisi kesehatan petugas secara intens.
“Yang terpenting itu, kita menjaga semua petugas KPPS dan PAM agar tetap dalam keadaan sehat. Dengan kejadian ini kita lebih intens mengawasi teman-teman yang ada di TPS, termasuk yang ada di PAM ini,” jelasnya.
Baca juga: Anggota KPPS di Penjaringan meninggal dunia miliki riwayat hipertensi
Baca juga: Anggota Linmas di Banda Aceh meninggal dunia usai angkat kotak suara
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari di Kota Bogor, Rabu, mengatakan pemkot telah mendapat laporan adanya satu anggota PAM TPS 01 Situgede bernama Ujang Suryana (47 tahun) yang meninggal pada hari pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Ia dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor menemui keluarga duka di Rumah Sakit Medika Dramaga, untuk menyampaikan belasungkawa dan memastikan bahwa pemakaman Ujang diurus oleh pemerintah.
“Termasuk kita memastikan semua sudah diurus oleh negara. Karena yang bersangkutan ini adalah pahlawan demokrasi, wafat di saat bertugas, mudah-mudahan syahid,” kata Hery.
Oleh karenanya, ia dan jajaran Forkopimda Kota Bogor sepakat memberikan pelayanan serta bantuan terbaik untuk mendiang Ujang dan keluarganya. Sebab, Ujang yang sehari-hari berprofesi sebagai ojek daring meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
Tak hanya pada pemakaman, Hery mengatakan, juga pada bantuan lain setelah pemakaman seperti membantu pengurusan Jaminan Kematian BPJS Ketenagakerjaan.
“Semua akan kita bantu untuk dipercepat, tidak ada hambatan. Santunan dari pemerintah juga ada,” ujarnya.
Di samping itu, Hery mendapatkan informasi bahwa petugas yang bersangkutan tidak memiliki riwayat penyakit. Hanya saja, satu jam sebelum meninggal dunia pada Rabu, mendiang Ujang sempat mengeluh nyeri badan.
Oleh karenanya, ia meminta agar petugas mulai dari PAM hingga Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang masih bertugas, agar tidak memaksakan diri ketika kelelahan. Di samping pemerintah mengawasi kondisi kesehatan petugas secara intens.
“Yang terpenting itu, kita menjaga semua petugas KPPS dan PAM agar tetap dalam keadaan sehat. Dengan kejadian ini kita lebih intens mengawasi teman-teman yang ada di TPS, termasuk yang ada di PAM ini,” jelasnya.
Baca juga: Anggota KPPS di Penjaringan meninggal dunia miliki riwayat hipertensi
Baca juga: Anggota Linmas di Banda Aceh meninggal dunia usai angkat kotak suara
Pewarta: Shabrina Zakaria
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
Tags: