Pesawat-pesawat tempur AS bombardir ISIS di Irak utara
Jurnalis Amerika Serikat James Foley (kanan) tiba di Hotel Rixos Tripoli, Libya, setelah dibebaskan oleh pemerintah Libya, dalam foto arsip bertanggal 18 Mei 2011. Militan Negara Islam telah mengunggah video yang menunjukkan pemenggalan jurnalis AS Foley sebagai aksi balas dendam terhadap serangan udara AS di Irak, memicu reaksi besar-besaran yang dapat mendorong kekuatan Barat untuk melakukan tindakan lebih lanjut terhadap kelompok tersebut. Foley (40) diculik di Suriah utara pada 22 November 2012, menurut GlobalPost. Video tersebut diunggah setelah AS kembali melancarkan serangan udara di Irak untuk pertama kalinya sejak pendudukan AS di tahun 2011. (REUTERS/Louafi Larbi)
"Pasukan militer AS terus menyerang pejuang ISIS (Negara Islam Turki dan Suriah/ISIS/IS)) dalam mendukung operasi Pasukan Keamanan Irak, menggunakan pesawat tempur dan serangan pesawat untuk melakukan enam serangan udara di sekitar Bendungan Mosul," katanya dalam satu pernyataan, lapor AFP.
Serangan udara itu dilakukan selama 24 jam terakhir, kata pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat tak disebut jatidirinya kepada AFP.
Serangan-serangan udara itu datang setelah Presiden Barack Obama menyerukan memastikan aksi internasional terhadap "kanker" ekstremisme jihad di Irak dan Suriah.
Serangan terbaru itu menghancur atau merusak tiga kendaraan lapis baja Humvee, kendaraan-kendaraan lain, dan "beberapa" tempat pembuatan bom rakitan, kata Komando Pusat.
Militer AS telah melakukan 90 serangan udara di Irak sejak 8 Agustus, termasuk serangan bom terbaru. Dari 90 operasi mereka, 57 telah dilakukan untuk mendukung pasukan pemerintah Irak dekat Bendungan Mosul, katanya.
Obama menyetujui serangan udara di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok militan Islam yang telah menguasai wilayah utara dan barat Baghdad.
Serangan udara bertepatan dengan kemarahan global selama eksekusi mengerikan reporter Amerika James Foley oleh para pejuang jihad ISIS, yang terungkap dalam video Selasa.
Para pejabat AS mengakui bahwa pasukan khusus Amerika telah mencoba untuk menyelamatkan Foley dan sandera AS lainnya pada musim panas, namun upaya tersebut gagal.
Obama pada Rabu mengatakan para ekstremis harus dikalahkan.
"Kami akan waspada dan kami akan tanpa henti ... Dari pemerintah dan masyarakat di Timur Tengah, harus ada upaya bersama untuk mengekstrak kanker ini sehingga tidak menyebar," katanya.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014