Jakarta (ANTARA News) - Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengakui putusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan seluruh gugatan Pilpres mereka, namun menilai putusan MK itu tidak mengindahkan bukti dan keterangan saksi.

Berikut sebagian keterangan kubu Prabowo-Hatta yang dibacarakan juru bicaranya, Tantowi Yahya, di Jakarta, Kamis.

"Sebagai warga negara yang menjunjung konstitusi, kami, Koalisi Merah Putih, mengakui putusan Mahkamah Konstitusi sebagai institusi yang menangani, mengadili dan memutus akhir sengketa Pilpres.

Kami mengikuti selama kurang lebih dua minggu ini proses persidangan MK, telah menghadirkan sejumlah saksi, fakta dan keterangan ahli yang menjelaskan telah terjadi kecurangan dan ketidakadilan dalam Pilpres 2014.

Barang bukti dari sejumlah besar sumber-sumber yang otentik telah kami sampaikan kepada MK untuk menunjukkan Pilpres 2014 telah dinodai kecurangan yang dalam pandangan kami bersifat terstruktur, sistematis dan masif.

Sstem dan proses persidangan MK ternyata tidak mengindahkan pembuktian secara mendalam, demikian pula tidak dapat mengungkap keterangan saksi yang jumlahnya jauh lebih banyak dari yang disetujui.

Atas proses-proses itu, putusan MK meskipun bersifat final dan mengikat untuk mencerminkan kebenaran dan keadilan substantif bagi rakyat Indonesia.

Kami menilai putusan MK terhadap gugatan tim Prabowo-Hatta tidak mencerminkan keadilan substantif, sebuah esensi yang selama ini menjadi dasar pertimbangan putusan MK, padahal keadilan substantif ini merupakan hakikat penting dalam demokrasi.

Kejadian ini menunjukkan masih banyak perjuangan kita untuk memperbaiki sistem Pemilu ke depan.

Kami menegaskan akan terus berjuang bersama rakyat dan barisan Koalisi Merah Putih untuk memajukan kepentingan bangsa dan negara. Langkah-langkah hukum lain yang masih berjalan, tetap kita kawal, demikian pula langkah-langkah politik ke depan.

Kepada para pendukung dan pemilih pasangan nomor satu, pasangan Prabowo-Hatta, kami ucapkan terimakasih dan setinggi-tingginya atas kepercayaan, dukungan dan doa.

Kami sungguh dapat merasakan kekecewaan saudara-saudara atas Pilpres yang terjadi, namun percayalah kepercayaan saudara-saudara tidak akan kami sia-siakan, perjuangan terus kita lanjutkan untuk kebangkitan Indonesia, Indonesia yang kita cita-citakan dan tujuan para pendiri bangsa adalah Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. (*)