Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto meminta jajarannya untuk mengkaji pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) yang membentang dari Jakarta sampai Cirebon sebagai Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2025.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan arahan tersebut berdasarkan hasil rapat internal yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto tentang pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan penyelesaian PSN tahun 2024-2025.

"Arahan Bapak Presiden terkait proyek strategis nasional adalah untuk mengkaji terkait dengan 'giant sea wall'. Kan kita sudah buat yang di Semarang-Demak, jalan tol. Nah ini yang minta prioritas mulai dari Jakarta sampai Cirebon," kata Airlangga saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Airlangga menjelaskan nantinya pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta-Cirebon tersebut akan terhubung dengan tanggul pengendali banjir dan rob di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah yang sudah dibangun.

Dalam pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta-Cirebon, Presiden memberi arahan untuk disiapkan dengan pembiayaan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Tanggul laut raksasa ini, kata Airlangga, masuk dalam daftar PSN Tahun 2025 sebagai upaya mewujudkan ketahanan energi dan pangan.

Dalam rapat internal itu, Presiden juga memberi arahan untuk mengejar penyelesaian PSN yang ditargetkan tahun 2024-2025.

"Arahan Bapak Presiden PSN yang selesai 2024-2025 untuk terus dikejar. Karena direncanakan di tahun ini 18 proyek selesai, sedangkan 30 lagi akan selesai pada 2025," kata Airlangga.

Kepala Negara juga meminta program tersebut dapat terus dilanjutkan. Apabila nantinya terdapat investasi lain, maka hal tersebut akan dibahas lebih lanjut atau rinci.


Baca juga: Menko Infrastruktur mengkaji lebih dalam terkait tanggul laut

Baca juga: Kementerian PU: Pembangunan tanggul pantai utara Jawa bertahap

Baca juga: Ketiga cagub Jakarta sepakati program tanggul laut raksasa dilanjutkan