Pamekasan (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Mochammad Afifuddin mengatakan, situasi pelaksanaan pilkada di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, kini telah kondusif pasca 'Insiden Ketapang' yang terjadi pada 17 November 2024 dan menyebabkan seorang pendukung calon bupati tewas dalam kejadian itu.

"Saat ini situasi di Sampang sudah kondusif berkat peran aktif semua pihak," katanya di sela-sela acara pemantauan persiapan Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa.

Afif mengatakan, insiden yang terjadi di Kabupaten Sampang itu memang sempat mengkhawatirkan semua pihak, karena berpotensi menimbulkan konflik yang lebih besar.

Akan tetapi, berkat dukungan semua elemen, termasuk para pejabat publik yang ada di Kabupaten Sampang, maka kini situasi di kabupaten itu, sudah terkendali.

"Kalaupun ada riak-riak itu hal biasa, tapi cepat teratasi," ujar Afif.

Peran aktif Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sampang, yang ikut memperkuat sinergi dengan berbagai elemen masyarakat guna meredam konflik susulan setelah 'Insiden Ketepang' yang terjadi pada 17 November 2024 itu juga mampu mendinginkan situasi.

Insiden Ketapang yang terjadi pada 17 November 2024 bermula saat H Slamet Junaidi (Calon Bupati Sampang nomor 2) berkunjung ke Padepokan Babussalam milik Kiai Mualif sekitar pukul 14:30 WIB.

Saudara Kiai Mualif, yakni Kiai Hamduddin yang mengetahui kegiatan itu tidak terima dengan kedatangan Calon Bupati H Slamet Junaidi, sehingga menggerakkan sekelompok orang untuk melakukan penghadangan hingga akhirnya terjadi pembacokan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia bernama Jimmy Sugito Putra.

Sebanyak tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dari insiden itu. Masing-masing bernama Moh Suaidi, Fendi Sranum dan Abdul Rohman.

Sementara itu, Pilkada 2024 di Kabupaten Sampang akan digelar di 1.344 TPS yang tersebar di 180 desa dan enam kelurahan pada 14 kecamatan dengan jumlah pemilih sebanyak 737.832 orang, terdiri atas 369.301 pemilih laki-laki dan 378.248 perempuan.

Ada dua pasangan calon yang berkontestasi, yakni K.H. Muhammad Bin Muafi Zaini-Abdullah Hidayat (Mandat) dengan nomor urut 1 dan Slamet Junaidi-Ahmad Mahfud (Jimad Sakteh) nomor urut 2.

Pasangan Mandat diusung delapan partai politik, yakni Partai Golkar, PPP, PAN, PDIP, Demokrat, PBB, PSI, dan Partai Hanura. Sedangkan pasangan Jimad Sakteh diusung enam partai politik, yakni Partai NasDem, Gerindra, PKB, Gelora, PKS, dan Partai Garuda.