Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI mendukung perikanan berstandar Marine Stewardship Council (MSC) demi penangkapan ikan yang berkelanjutan melalui lima program terobosan.

Hal itu diungkapkan Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP RI Erwin Dwiyana dalam pertemuan para asosiasi perikanan dan unit pengelola ikan (UPI) pemegang sertifikat MSC di Jakarta Pusat, Selasa.

Lima program terobosan tersebut yaitu, penambahan luas kawasan konservasi, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pembangunan budidaya laut, pesisir dan
darat yang berkelanjutan.

Kemudian, pengelolaan dan pengawasan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pembersihan sampah plastik di laut melalui Gerakan Partisipatif Nelayan atau Bulan Cinta Laut.

"Proses produksi yang bertanggung jawab untuk rantai pasokan produk perikanan di domestik dan global menjadi perhatian kami dan menjadi bagian dari sustainable Blue Economy," kata Erwin.

Baca juga: KKP: Program MSC sukses mendukung keberlanjutan kelautan perikanan

Menurut dia, sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati, Indonesia terus berkomitmen untuk memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan secara bijak untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian alam.

Ia menyebutkan, lima program terobosan tersebut diharapkan mampu mendorong tumbuhnya industri perikanan di hilir dan sekaligus membuka peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.

Erwin menekankan ke para pemegang sertifikat MSC bahwa menjadi pemain yang sukses dalam persaingan di pasar global, membangun sinergi kelautan dan perikanan dari hulu ke hilir adalah sebuah keharusan.

"KKP juga terus berupaya dalam melaksanakan pengelolaan perikanan yang bertanggungjawab. Isu ketertelusuran (tracebility) dan keberlanjutan (sustainability) menjadi tantangan nyata yang harus diantisipasi untuk dapat bersaing di pasar global," ujarnya.

Baca juga: KKP tampilkan "sashimi cutting" tuna seberat 40 kg bersertifikat MSC


Menurut dia, paya mendukung pengelolaan perikanan berkelanjutan tersebut selain untuk memenuhi persyaratan pasar global juga menjamin generasi di masa mendatang tetap dapat menikmati manfaat dari laut dan sumber perikanan di dalamnya.

Direktur Program MSC Indonesia Hirmen Syofyanto mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI menggelar annual meeting untuk menampung masukan dari para pemegang sertifikat MSC demi mewujudkan perikanan berkelanjutan.

"Kita ingin mendapatkan masukan dari mereka terkait dengan review dari standar CoC sehingga kita mendapatkan masukan dan pandangan mereka," ungkap Direktur Program MSC Indonesia Hirmen Syofyanto usai pertemuan di Jakarta Pusat, Selasa.

Chain of Custody (CoC) MSC adalah standar yang memastikan produk perikanan berkelanjutan tertelusur dan terpisah dari produk yang tidak bersertifikat. CoC MSC berlaku untuk pembelian, pemrosesan, dan penjualan produk bersertifikat.(KR-MFS)