BRIN optimalkan metode "smart greenhouse" untuk pertanian hortikultura
26 November 2024 20:07 WIB
Arsip - Presiden Prabowo Subianto menaiki alat panen modern "combine harvester" saat meninjau langsung proses tanam dan panen padi di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Minggu (3/11/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengoptimalkan metode smart greenhouse untuk mendukung keberlanjutan pertanian hortikultura, salah satunya yang dilakukan Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PRSPBPDH) BRIN di Kalimantan Tengah.
PIC program PRSPBPDH BRIN Helena Lina Susilawati menilai smart greenhouse adalah solusi inovatif untuk tantangan pertanian modern.
“Dengan pendekatan berbasis data, teknologi, dan inovasi, semoga sektor pertanian hortikultura di Kalimantan Tengah semakin siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dalam kerja sama dengan pemerintah daerah ini, PRSPBPDH BRIN menginisiasi berbagai program antara lain Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk memahami kebutuhan pengelolaan smart greenhouse. Kemudian diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) membahas strategi keberlanjutan dan pengelolaan teknologi.
Selain itu, digelar juga riset sustainable smart greenhouse yang mencakup penilaian keberlanjutan dan Life Cycle Assessment (LCA), pemetaan kesesuaian lahan untuk memastikan lokasi optimal untuk pembangunan, dan bimbingan teknis dan pendampingan guna membantu kelompok tani hortikultura dalam mengadopsi teknologi pertanian pintar.
Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Provinsi Kalimantan Tengah Sunarti berkomitmen mendukung sektor pertanian melalui implementasi teknologi smart greenhouse berbasis informasi.
“Kolaborasi strategis ini dirancang untuk memastikan pemanfaatan teknologi canggih dalam pembangunan smart greenhouse secara optimal dan berkelanjutan,” ujar Sunarti.
Menurut dia, implementasi teknologi smart farming dan greenhouse berpeluang besar meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus keberlanjutan ekonomi.
“Petani dapat memanfaatkan teknologi ini untuk diversifikasi produk hortikultura bernilai ekonomi tinggi, seperti sayuran organik dan buah-buahan. Dengan lingkungan yang terkontrol, kualitas hasil panen meningkat, membuka peluang pasar lokal hingga ekspor,” ujarnya.
Melalui anggaran APBD, kata Sunarti, pembangunan smart greenhouse diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada petani lokal.
Untuk itu, strategi manajemen berbasis teknologi informasi akan dirumuskan guna memastikan keberlanjutan fungsi dan kinerja dari smart greenhouse.
Baca juga: Mentan: Benih unggul dan pertanian modern penting untuk swasembada
Baca juga: Mentan bidik lahan Merauke jadi laboratorium raksasa pertanian modern
PIC program PRSPBPDH BRIN Helena Lina Susilawati menilai smart greenhouse adalah solusi inovatif untuk tantangan pertanian modern.
“Dengan pendekatan berbasis data, teknologi, dan inovasi, semoga sektor pertanian hortikultura di Kalimantan Tengah semakin siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dalam kerja sama dengan pemerintah daerah ini, PRSPBPDH BRIN menginisiasi berbagai program antara lain Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk memahami kebutuhan pengelolaan smart greenhouse. Kemudian diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) membahas strategi keberlanjutan dan pengelolaan teknologi.
Selain itu, digelar juga riset sustainable smart greenhouse yang mencakup penilaian keberlanjutan dan Life Cycle Assessment (LCA), pemetaan kesesuaian lahan untuk memastikan lokasi optimal untuk pembangunan, dan bimbingan teknis dan pendampingan guna membantu kelompok tani hortikultura dalam mengadopsi teknologi pertanian pintar.
Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Provinsi Kalimantan Tengah Sunarti berkomitmen mendukung sektor pertanian melalui implementasi teknologi smart greenhouse berbasis informasi.
“Kolaborasi strategis ini dirancang untuk memastikan pemanfaatan teknologi canggih dalam pembangunan smart greenhouse secara optimal dan berkelanjutan,” ujar Sunarti.
Menurut dia, implementasi teknologi smart farming dan greenhouse berpeluang besar meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus keberlanjutan ekonomi.
“Petani dapat memanfaatkan teknologi ini untuk diversifikasi produk hortikultura bernilai ekonomi tinggi, seperti sayuran organik dan buah-buahan. Dengan lingkungan yang terkontrol, kualitas hasil panen meningkat, membuka peluang pasar lokal hingga ekspor,” ujarnya.
Melalui anggaran APBD, kata Sunarti, pembangunan smart greenhouse diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada petani lokal.
Untuk itu, strategi manajemen berbasis teknologi informasi akan dirumuskan guna memastikan keberlanjutan fungsi dan kinerja dari smart greenhouse.
Baca juga: Mentan: Benih unggul dan pertanian modern penting untuk swasembada
Baca juga: Mentan bidik lahan Merauke jadi laboratorium raksasa pertanian modern
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: