Dirut PLN: Pentingnya peran ayah dukung tumbuh kembang anak perempuan
26 November 2024 20:01 WIB
Dari kiri ke kanan: VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia Katri Krisnati, Geraldine Oetama selaku Partner Skystar Capital, Dirut PT PLN Chairani Rachmatullah, Asdep Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Sosial dan Budaya KemenPPPA Eko Novi Ariyanti, dan presenter Frisca Clarissa dalam acara "CEO Insight Women's Leader Discussion", di Jakarta, Selasa (26/11/2024). ANTARA/Anita Permata Dewi
Jakarta (ANTARA) - Dirut PT PLN Chairani Rachmatullah menyampaikan pentingnya peran seorang ayah dalam mendukung tumbuh kembang anak perempuannya.
"Kita ingin semua bapak-bapak di kantor membuka mata, bapak harus menjadi support system anak perempuan bapak, dan di kantor bapak menjadi support system bagi pegawai perempuan bapak," kata Chairani Rachmatullah dalam acara "CEO Insight Women's Leader Discussion" di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, seorang perempuan yang menjadi pemimpin tidak serta merta terlahir menjadi seorang pemimpin, melainkan ada figur penting di belakangnya.
Pihaknya mencontohkan sosok Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti yang pernah diundangnya untuk membagikan kisah hidupnya kepada jajaran PLN.
"Ada peran orang di belakangnya dan ternyata perannya itu dari ayahnya. Ayahnya mengembangkan dia dari kecil bahwa kamu perempuan tidak berbeda dari laki-laki, sampai dia bisa sukses sekolah di London, dapat sekolah yang bagus di London. Mindset dia mengenai energi bagus banget, itu bentuk dari kedekatan dengan ayahnya, yang ternyata membuat dia berhasil," kata Chairani Rachmatullah.
Untuk itu, PLN pun memberlakukan cuti satu bulan bagi karyawan yang istrinya melahirkan. Tujuannya untuk membantu istri sang karyawan dan membangun kelekatan ayah dengan bayi yang baru dilahirkan.
Namun demikian, tidak mudah dalam menyosialisasikan manfaat cuti ayah ini.
"Kami ingin membangun kesadaran ke bapak-bapak. Bapak kan punya istri di rumah, cutinya dipakai. Temani istrinya ketika saat akan melahirkan dan awal-awal punya bayi. Walaupun nanti dalam prakteknya kalau tidak disosialisasikan, kenapa ada cuti sebulan? Bapak-bapaknya bilang sakit kepala saya, bu, sebulan di rumah," kata Chairani Rachmatullah.
Baca juga: KPPPA: Perempuan-anak rentan terdampak kepala keluarga adiksi judol
Baca juga: Lindungi perempuan-anak, Kementerian PPPA desak pemda bentuk UPTD PPA
"Kita ingin semua bapak-bapak di kantor membuka mata, bapak harus menjadi support system anak perempuan bapak, dan di kantor bapak menjadi support system bagi pegawai perempuan bapak," kata Chairani Rachmatullah dalam acara "CEO Insight Women's Leader Discussion" di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, seorang perempuan yang menjadi pemimpin tidak serta merta terlahir menjadi seorang pemimpin, melainkan ada figur penting di belakangnya.
Pihaknya mencontohkan sosok Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti yang pernah diundangnya untuk membagikan kisah hidupnya kepada jajaran PLN.
"Ada peran orang di belakangnya dan ternyata perannya itu dari ayahnya. Ayahnya mengembangkan dia dari kecil bahwa kamu perempuan tidak berbeda dari laki-laki, sampai dia bisa sukses sekolah di London, dapat sekolah yang bagus di London. Mindset dia mengenai energi bagus banget, itu bentuk dari kedekatan dengan ayahnya, yang ternyata membuat dia berhasil," kata Chairani Rachmatullah.
Untuk itu, PLN pun memberlakukan cuti satu bulan bagi karyawan yang istrinya melahirkan. Tujuannya untuk membantu istri sang karyawan dan membangun kelekatan ayah dengan bayi yang baru dilahirkan.
Namun demikian, tidak mudah dalam menyosialisasikan manfaat cuti ayah ini.
"Kami ingin membangun kesadaran ke bapak-bapak. Bapak kan punya istri di rumah, cutinya dipakai. Temani istrinya ketika saat akan melahirkan dan awal-awal punya bayi. Walaupun nanti dalam prakteknya kalau tidak disosialisasikan, kenapa ada cuti sebulan? Bapak-bapaknya bilang sakit kepala saya, bu, sebulan di rumah," kata Chairani Rachmatullah.
Baca juga: KPPPA: Perempuan-anak rentan terdampak kepala keluarga adiksi judol
Baca juga: Lindungi perempuan-anak, Kementerian PPPA desak pemda bentuk UPTD PPA
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: