Bandarlampung (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung mengatakan bahwa kinerja perbankan di daerah ini menunjukkan pertumbuhan positif.

"Hal itu tercermin dari aset perbankan yang meningkat sebesar 9,54 persen pada kuartal III-2024 dibandingkan kuartal sama tahun sebelumnya dari sebesar Rp122,55 triliun menjadi sebesar Rp134,25 triliun," kata Kepala OJK Provinsi Lampung Otto Fitryandi, di Bandarlampung, Selasa.

Sementara itu, katanya lagi, jika dibandingkan dengan posisi Juni 2024 atau kuartal II-2024 total aset perbankan di Provinsi Lampung juga tercatat meningkat sebesar 1,71 persen, dari sebesar Rp131,99 triliun menjadi sebesar Rp134,25 triliun.

Penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan Lampung di kuartal III-2024 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kuartal III-2023 (year on year/yoy), yaitu meningkat sebesar Rp7,13 triliun atau 9,33 persen, dari sebesar Rp76,37 triliun menjadi sebesar Rp83,50 triliun.

"Apabila dibandingkan dengan posisi kuartal II-2024 juga mengalami peningkatan sebesar Rp1,87 triliun atau 2,29 persen, yaitu dari sebesar Rp81,63 triliun menjadi Rp83,50 triliun," kata Otto pula.

Sedangkan, katanya lagi, tiga sektor terbesar penyaluran kredit di Provinsi Lampung, yaitu sektor perdagangan besar dan eceran dengan share 22,85 persen nominal Rp19,00 triliun, sektor konsumtif kepemilikan peralatan rumah tangga/multiguna share 19,53 persen nominal Rp16,24 triliun, dan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan dengan share 13,52 persen senilai Rp11,24 triliun.

Untuk kredit bermasalah (NPL) di Provinsi Lampung kuartal III-2024 tercatat mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kuartal III-2023, yaitu menurun 0,20 persen dari sebesar 2,71 persen menjadi sebesar 2,51 persen.

Namun, jika dibandingkan dengan kuartal II-2024, kredit NPL tercatat meningkat sebesar 0,08 persen dari sebesar 2,43 persen menjadi 2,51 persen.
Baca juga: OJK: Kinerja perbankan di Provinsi Lampung tumbuh positif
Baca juga: OJK catat kredit UMKM di Lampung naik 14,53 persen